GridFame.id - Apakah Anda salah satu penonton setia di IndoXXI?
Kalau begitu pasti sudah familiar dengan nama Pein Akatsuki dan Lebah Ganteng saat terjemahan film muncul.
Keduanya ikut menjadi trending di Twitter imbas pamitnya situs streaming film ilegal Indo XXI.
Sebelumnya, IndoXXI trending lantaran menulis kalimat pamit di situs mereka, kepada semua pengaksesnya.
"Sangat berat tapi harus dilakukan, terimakasih kepada seluruh penonton setia kami, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020,
kami akan menghentikan penayangan film di website ini demi mendukung dan memajukan industri kreatif tanah air, semoga ke depannya akan menjadi lebih baik. Salam, INDOXXI," demikian kalimat yang ditulis oleh IndoXXI.
Netizen dan pengakses situs nonton film ilegal ini pun meratapi kepergian IndoXXI.
Ada yang pro dan kontra terhadap 'kepergian' IndoXXI.
Terlepas dari pamitnya IndoXXI, netizen juga menyoroti nasib dua pembuat subtitle legendaris dalam dunia streaming film ilegal, Lebah Ganteng dan Pein Akatsuki.
Pantauan TribunSolo.com, nama keduanya masuk dalam urutan trending topik Indonesia pada Rabu malam pukul 21.21 WIB.
Total ada 4.000 lebih cuitan tentang Pein Akatsuki.
Tagar lebahganteng juga meramaikan linimasa media sosial Twitter, dengan sejumlah seleb tweet membuat cuitan mereka.
TribunSolo.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta Lebah Ganteng dan Pein Akatsuki.
Awalnya sosok Lebah Ganteng dirahasiakan, namun kemudian ia aktif di akun sosial media @dokter_ngesot.
Sosok Lebah Ganteng pun kala itu memperlihatkan dirinya dengan pose tampak belakang.
Lebah Ganteng pernah mengaku jika ia menjadi penerjemah film karena keisengan.
Terhitung, Lebah Ganteng sudah memulai karier penerjemah sejak tahun 2010.
Tersiar kabar pula juga kesibukan asli Lebah Ganteng adalah mahasiswa Sastra dan juga guru les.
Lebah Ganteng mengaku ia tak mendapat uang sepeserpun dari jasa menerjemahkan film, semua dilakukannya karena hobi.
Ia malah mengatakan jika aslinya tidak pandai berbahasa Inggris dan terjun ke dunia subtitle lewat otodidak.
Kemudian nama Pein Akatsuki juga tak kalah tenar dari Lebah Ganteng dalam dunia film bajakan.
Sama seperti Lebah Ganteng, ia juga menggunakan nama samaran yang diambil dari tokoh anime Naruto.
Dalam sebuah wawancara oleh vice.com, Pein dan Lebah ternyata saling mengenal satu sama lain.
Domisili mereka pun sama yakni, dari Jawa Timur.
Pein Akatsuki sendiri sosok yang sangat tertutup di dunia maya.
Ia enggan menampakkan diri di hadapan publik, meski mungkin hasil terjemahannya sudah menyebar ke pelosok Indonesia.
Beda dari Lebah Ganteng, Pein Akatsuki selain mengupload lewat subscene saja, ia juga memiliki blog pribadi sebuah-dongeng.com.
Sayang, saat TribunSolo.com mencoba mengakses blog pribadi Pein Akatsuki tersebut saat ini tidak bisa.
Soal bayaran, sama seperti Lebah Ganteng, Pein Akatsuki juga mengaku ia bekerja secara sukarela dan tak mengambil keuntungan.
Sementara untuk pemasukan, Pein mengatakan bisa mendapatkan penghasilan dari iklan dan donasi dari para relawan.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan akan memblokir situs yang menyediakan layanan hiburan ilegal, termasuk film dan musik.
Kominfo pun menggandeng Direktorat Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, penegak hukum, dan Asosiasi industri kreatif untuk mengatasi peredaran karya secara ilegal.
Untuk saat ini, Kominfo baru akan menerapkan pemblokiran untuk situs streaming film ilegal. Pemerintah juga mencari cara untuk memberian efek jera bagi situs-situs "nakal" lainnya di masa mendatang.
"Di era digital, kekayaan (hak cipta) yang harus dilindungi. Kalau enggak nanti orang malas berkreasi," kata Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, dilansir KompasTekno dari Antaranews.com.
Dalam pengumumannya, Indoxxi juga beralasan hal senada, bahwa keputusannya adalah "demi mendukung dan memajukan industri kreatif Tanah Air".
Kominfo mengakui bahwa pemberangusan situs streaming film ilegal cukup merepotkan.
Sebab, pengelola situs tersebut "kucing-kucingan" alias berganti alamat agar tidak ketahuan pemerintah.
Menurut survey yang dilakukan YouGov untuk Coalition Against Privacy (CAP) dari Asia Video Industry Association, 63 persen konsumen online Indonesia memang gemar mengakses situs streaming atau torrent ilegal untuk menikmati konten premium tanpa membayar biaya langganan.
Tapi, saat berita ini ditulis, situs indoxx1.com masih bisa diakses.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar