Selain itu, Mbah Mijan juga menuliskan bahwa gerhana matahari cincin diartikan para nelayan sebagai tanda dari alam yang berkaitan dengan pasang surutnya air laut.
“Bagi Kaum Nelayan yang memahami "Ilmu Titen", gerhana Matahari cincin bisa diartikan sebagai gejolak alam yang berdampak pada pasang surutnya air laut.
Contoh lain, Ilmu Titen Nelayan, adalah saat Bulan Purnama, banyak nelayan libur melaut selama sepekan. Alasannya, saat purnama ikan berenang dikedalaman tertentu, membuat nelayan kesulitan menangkap ikan.
Selain itu, pasang surut air laut juga dinilai berbahaya untuk kapal-kapal tradisional,” sambungnya.
Menariknya, dalam unggahan tersebut, Mbah Mijan turut membahas soal makna lain gerhana matahari cincin secara metafisika.
Menurut Mbah Mijan, gerhana matahari cincin bukan hanya sekadar fenomena alam biasa tanpa makna.
Fenomena tersebut ternyata juga dapat menjadi tanda akan datangnya bencana, mulai dari gempa, terbelahnya tanah, hingga kemarau panjang.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar