Dalam pesan antar karyawan itu, disebutkan adanya potensi kecelakaan fatal dari Boeing 737 Max yang proyeknya dikerjakan di bawah standar.
Mengetahui fakta tersebut, seorang karyawan bertanya pada yang lainnya.
"Apakah kamu akan membiarkan keluargamu terbang dengan simulator Max? Saya tidak mau", katanya.
"Tidak," kata karyawan lainnya.
Kemudian pada pesan yang dikirim pada medio April 2017, seorang karyawan mengeluhkan teknologi manajemen penerbangan Max.
Ia menuliskan "Pesawat ini dirancang oleh badut dan diawasi oleh monyet".
Tak hanya itu, ia juga mengajak karyawan yang lain untuk memperbaiki desain yang buruk pada 737 Max dengan istilah 'mari kita tambal perahu bocor'.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar