Salah satu faktor terjadinya kecelakaan adalah adanya elemen baru di sistem kontrol penerbangan otomatis yang disebut sebagai MCAS.
Boeing 737 Max hingga saat ini telah dipesan sebanyak 5.000 unit oleh berbagai maskapai di dunia.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah pesawat dapat digunakan tanpa perlu menempatkan pilot pada program pelatihan simulator yang memakan biaya tinggi.
Padahal seorang karyawan melalui pesan di tahun 2015 mengatakan, sesungguhnya pihak regulator penerbangan menginginkan pelatihan simulator untuk jenis peringatan tertentu yang mungkin akan sangat krusial.
Ketua Komite Transportasi, Peter DeFazio yang telah menyelidiki Max, mengatakan, pesan-pesan tersebut menunjukkan Boeing yang terlihat menutupi fakta soal produknya dari regulator dan masyarakat.
Bahkan para karyawannya sendiri juga terlibat kekalutan di internal perusahaan.
Menanggapi pesan-pesan karyawannya yang beredar luas, Boeing menyebut tidak dapat menerimanya.
Mereka mengaku telah berkomunikasi dengan FAA dan berkomitmen untuk bersikap transparan dengan regulator.
Karyawan yang diketahui terlibat dalam percakapan tersebut akan dikenai tindakan disipliner dari perusahaan.
Boeing juga mengaku telah membuat perubahan signifikan sebagai upaya peningkatan proses dan budaya keselamatan perusahaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pesan Internal Bocor, Karyawan Bongkar Kelalaian Boeing Penyebab Kecelakaan 737 MAX
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar