GridFame.id - Di Indonesia ada berbagai mitos yang masih dipercaya.
Mitor ini terkadang dianggap tak masuk akal namun dipercaya banyak orang.
Seperti halnya soal suara koko ayam di waktu tertentu yang dianggap sebagai sebuah pertanda.
Tapi apakah hal itu hanya sekedar mitos atau sungguh nyata adanya?
Zaman dulu orangtua selalu berkata bahwa itu pertanda ada gadis (tak bersuami) sedang hamil.
Namun bagaimana orang modern mempercayainya?
Perlu diketahui bahwa ayam berkokok di tengah malam atau angsa tidur berdiri dengan satu kaki mempunyai artinya tersendiri.
Namun sebelumnya perlu Anda ketahui lebih detail mengenai hewan yang satu ini.
Mon kadi dan mon bidan
Ada hormon berahi pada ayam jantan, namanya mon kadi, sedangkan pada ayam betina namanya mon bidan. Jika mon ini bekerja, pejantan jadi seronok, yang betina rajin bertelur. Namun untuk menggiatkan mon kadi dan mon bidan, perlu cahaya terang matahari.
Mula-mula cahaya terang akan menyengat mata. Mata mengirimkan sengatan ke tempat mon. Letaknya persis di belakang mata, dalam rongga kepala. Mon seperti mendapat semangat, lalu bekerja. Itulah sebabnya mengapa kandang ayam harus terang, tidak suram.
Baca Juga: Bukan Hanya Digoreng, Ini 4 Cara Lain Menikmati Kue Keranjang, Bisa Jadi Olahan Ini Juga!
Harus sarapan dulu
Kalau kandang tidak terang, berarti tidak ada telur. Kalau hujan turun berhari-hari dan matahari bersembunyi, dijamin ayam tidak bertelur. Tak heran, pada musim hujan harga telur selalu mahal.
Jika cahaya terang cukup, ayam akan bertelur setiap 26 jam sekali dan beristirahat sehari. Biasanya mereka bertelur antara pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang. Kalau hari ini bertelur pukul 6, besoknya pukul 8. Esoknya pukul 10, esoknya lagi pukul 12 siang.
Esoknya istirahat. Esok berikutnya mulai lagi pukul 6 pagi dan seterusnya. Rumusnya 4-1-4-1-4 dan selanjutnya. Satu bulan mereka bertelur 24 butir, istirahat 6 hari.
Celakanya, sekalipun cahaya terang cukup, ayam enggan bertelur sebelum makan pagi. Jika karyawan masuk kandang pukul 8 pagi, sekitar pukul 9 ia selesai memberi makan 1.000 ekor.
Maka ayam bertelur pukul 10. Esoknya pukul 12. Esoknya istirahat. Rumusnya 2-1-2-1 dan seterusnya. Satu bulan mereka bertelur 20 butir. Istirahat 10 hari. Anda kehilangan 50.000 butir telur setahun. Atau 2,5 ton.
Ah, betapa malangnya! Hanya gara-gara terlambat sarapan. Apalagi jika cahaya terang tidak cukup. Anda bangkrut.
Baca Juga: Hari Ini dan Sabtu Besok, BMKG Sebut Warga Jakarta dan Jawa Barat Siaga Banjir
Jika jago berkeruyuk malam hari
Jika malam ayam jago berkeruyuk, ini ulahnya mon kadi. Ia peka terhadap perubahan cuaca. Jika esok matahari terik, di malam hari mon kadi telah merasakan kehangatan udara. Berahi sang jago bangkit. Dia pun berkokok ceria, sebagai tanda bagi istri-istrinya.
Itulah sebabnya, semakin siang sang jago berkeruyuk semakin bakal buruklah cuaca esok harinya.
Kalau ingin memelihara ayam bibit, perlu telur yang harus ditunasi. Maka itu pemeliharaan ayam bibit di tempat yang kurang cahaya pasti rugi, karena ayam sedikit bertelur dan miskin perkawinan. Akibatnya anak ayam yang dihasilkan juga sedikit.
Bagaimana jika ayam berkokok siang hari, padahal sedang hujan lebat? Ini pertanda, beberapa menit lagi hujan berhenti dan udara akan panas. Dan anda tidak perlu membatalkan rencana bepergian.
Baca Juga: Kembali Landa Jakarta, Waspada Ini 17 Titik Banjir di Ibukota Siang Ini
Listrik masuk kandang
Ada listrik masuk desa. Kampung terang benderang. Katanya ini perlu, supaya keluarga berencana berhasil. Tetapi ayam justru sebaliknya. Jika listrik masuk kandang, ayam semakin banyak bertelur, karena cahaya listrik dapat menggantikan cahaya terang matahari yang tidak cukup.
Kata ahli, ayam petelur butuh cahaya terang 14 jam sehari. Peternakan Anda barangkali mendapat cahaya terang kurang dari 14 jam sehari.
Mungkin karena bentuk kandang yang salah, terlalu banyak hujan dalam setahun, terlalu banyak pohon-pohon pelindung, angkasa selalu berawan.
Jika begini, perlu listrik masuk kandang. Bisa juga lampu petromak atau lampu minyak.
Jika di malam kelam ada angsa berteriak soak-sowek-soak, berbahagialah Anda, karena esok cuaca akan sangat ceria.
Jadi, manusia modern mengetahui bahwa ayam berkokok di tengah malam atau angsa tidur berdiri dengan satu kaki
hanya pertanda bahwa keesokan harinya matahari akan segan muncul.
Menurut Ir. Yusmichad Yusdja, ayam ialah peramal cuaca yang ulung.
Jika di malam kelam ada angsa tidur berdiri dengan kaki sebelah, pertanda esok bakal turun hujan. Bebek pun bisa meramal cuaca. Setiap pagi biasanya kawanan bebek pergi bergegas, sambil berbunyi kwak-kwik-kwek.
Ramai sekali. Tetapi jika pagi itu mereka enggan pergi, tandanya cuaca bakal mendung.
Ayam jago lebih pintar. Jika esok matahari segan muncul, pukul satu malam kokoknya menggelegar. Tetapi jika ia berkokok menjelang pagi, tandanya cuaca bakal cerah sekali. Burung-burung bernyanyi, bebek bepergian, telur melimpah dan sang jago rajin kawin.
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Bukan Mitos, Ini yang akan Terjadi Jika Ayam Jago Berkokok Tengah Malam atau Angsa Tidur Berdiri dengan Satu Kaki, Buktikan Kebenarannya!
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar