Sebagian besar sel diambil dari saluran udara para perokok yang telah dimutasi oleh tembakau.
Sel tersebut mengandung hingga 10.000 perubahan genetik.
"Ini dapat dianggap sebagai bom waktu mini, menunggu serangan berikutnya yang menyebabkan mereka berkembang menjadi kanker," ujar Dr Kate Gowers, salah satu peneliti di UCL (University College London).
Kendati demikian, sebagian kecil dari sel itu ternyata tidak rusak.
Sepertinya sel-sel tersebut akhirnya mampu menghindar dari kehancuran genetik akibat merokok.
Akan tetapi, para peneliti mengatakan sel-sel itu tampak seperti berada di dalam bunker nuklir.
Setelah seseorang berhenti merokok, sel-sel inilah yang tumbuh dan menggantikan sel-sel yang rusak di dalam paru-paru.
"Kami sama sekali tidak siap atas penemuan ini," kata Dr Peter Campbell, dari Sanger Institute, kepada BBC News.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar