GridFame.id - Warga di seluruh dunia sedang was-was karena persebaran virus corona dari Wuhan, China.
Virus yang tekah menyerang ribuan orang di seluruh dunia ini menjadi momok bagi Pemerintah China.
Belum juga virus bisa dihentikan, negara China semakin was-was karena kemunculan flu burung atau flu avian H5N1.
Baca Juga: Berita Virus Corona Terkini: Istana Pastikan Seluruh WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Dinyatakan Sehat
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh unggas yang bisa menyerang mamalia maupun manusia.
Indonesia pernah memerangi flu burung pada tahun 2012 karena jumlah pengidapnya tertinggi di dunia.
Konon, virus corona tidak mudah masuk ke Indonesia, tetapi untuk kasus flu burung memang harus diwaspadai karena bisa tumbuh subur di Indonesia.
Dilansir dari Businessinsider.sg pada Sabtu (1/1/2020), Mentri Pertanian dan Perhububungan Pedesaan China mengatakan flu burung telah menyerang puluhan ribu ekor ayam.
Flu burung menyebar dari provinsi Hunan, perbatasan selatan Provinsi Hubei, China.
Baru saja dievakuasi Pemerintah karena virus corona, masyarakat provinsi Hunan sepertinya tidak bisa bernafas lega.
Flu burung mengakibatkan 4.500 ekor ayam di peternakan daerah Hunan mati.
Hingga saat ini, Pemerintah China telah memusnahkan 17.828 ayam yang terjangkit flu burung.
Flu burung ini sangat merugikan peternak karena akan menurunkan omzet jutaan rupiah.
Selain merugikan peternak, flu burung juga bisa merugikan manusia.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa flu burung bisa menular ke manusia.
Berbeda dengan virus corona, flu burung tidak mudah menyerang manusia.
Walaupun begitu, flu burung ternyata lebih mematikan daripada virus corona.
WHO menemukan bahwa resiko kematian yang ditimbulkan oleh flu burung ini bisa mencapai 60%.
WHO melaporkan sejak tahun 2003 hingga 2019, dari kasus flu burung yang menyerang 861 manusia, 455 diantaranya meninggal.
WHO mengimbau bagi masyarakat untuk memasak unggas dengan matang agar penyakit yang terbawa bisa mati.
Source | : | Kompas.com,scmp.com,businessinsider.sg |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar