GridFame.id - Fitri Salhuteru sempat dituding mengeksploitasi Arkana, anak ketiga Nikita Mirzani.
Tudingan itu disampaikan oleh Medina Moesa, istri dari Sajad Ukra yang juga merupakan mantan suami Nikita Mirzani.
Medina mengatakan Fitri sengaja menggunakan Arkana dan juga Azka untuk mendapatkan simpati selama Nikita Mirzani ditahan akibat kasus penganiayaan yang menimpanya.
Apalagi Nikita dikatakan membawa Arkana masuk ke dalam penjara untuk memberikan langsung ASI yang seharusnya didapat.
Lewat tayangan Nih Kita Kepo yang tayang pada Senin (3/2/2020), terungkap semua cerita dibalik penahanan Nikita Mirzani.
Tak seperti yang diberitakan, rupanya Nikita Mirzani menyerahkan diri ke Polres Jakarta Selatan dan bukan dijemput paksa.
Pada tayangan itu juga ditampilkan bagaimana Fitri Salhuteru dengan setia menemani Nikita sampai semua proses hukum selesai.
Selama Nikita Mirzani masih mendekam di penjara, ia yang berjalan ke sana ke mari demi memenuhi kebutuhan Arkana.
Bahkan di perjalanan, Fitri Salhuteru sempat menangis dan mencurahkan isi hatinya.
Ia tak kuasa melihat Arkana yang harus terpisah dari ibunya karena laporan dari ayahnya sendiri.
"Aku tuh mikirin Arkananya, Mas. Kalau Niki aku tahu dia pasti kuat. Niki itu bukan orang yang lemah. Aku mikirin Arkananya kenapa dia harus begini," ujarnya.
Seperti yang kita tahu, Fitri Salhuteru jadi orang yang mendampingi Nikita Mirzani saat ia akan melahirkan Arkana.
Namun ketika lahir, Arkana harus mendapat perawatan intensif lantaran lahir dalam kondisi prematur.
Makanya Arkana harus masuk NICU selama 10 hari terhitung sejak ia lahir.
Saat itu, Fitri Salhuteru juga beberapa kali menemani Nikita Mirzani mengantarkan ASI untuk Arkana.
Karena dari itu Fitri Salhuteru merasa sangat sakit hati terhadap Dipo Latief yang tega memisahkan buah hatinya dengan sang ibu hanya karena perkara kecil.
"Aku tuh yang ngeliat Arkana mau mati, lo. Dari lahir lo, aku lihat dia begini. Jahat banget itu bapaknya Arkana. Sakit hati banget!" isaknya.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar