GridFame.id - Persebaran virus corona memang merisaukan masyarakat dunia.
Kemunculan virus corona benar-benar tidak diprediksi oleh siapapun.
Pasalnya, setiap harinya saja korban yang meninggal akibat virus bisa bertambah ratusan jiwa.
Hari ini saja (12/2/2020) virus corona telah mengakibatkan lebih dari seribu korban jiwa.
Baca Juga: Nia Ramadhani Terkejut Saat Putrinya Mendadak Lontarkan Pertanyaan Pribadi, Mikha:
Dikabarkan bahwa lebih dari 40 ribu orang terinfeksi virus corona di China.
Virus corona juga telah menginfeksi puluhan warga negara di luar China.
Virus yang muncul dari Kota Wuhan, China ini membuat Pemerintah China kewelahan.
Sebagai negara penyebar virus corona, tampaknya Pemerintah China sedang berusaha dengan keras untuk mencari antivirus corona.
Dilansir dari Reuters.com, Zhong Nanshan selaku ketua Komisi Kesehatan Nasional melakukan penelitian tentang berhentinya virus corona.
Zhong Nanshan mengaku sangat terpukul dengan wabah corona yang mematikan.
Bahkan, Zhong menitikan air mata ketika mengingat temannya yang ikut memerangi corona, Li Wenliang.
Li Wenliang merupakan dokter pertama di China yang menyadari bahaya virus corona.
"Aku sangat bangga dengan dia, dia memberi tahu orang tentang kebenaran yang akan datang di akhir Desember, dan akhirnya dia meninggal," ungkap Zhong.
Zhong Nanshan merupakan ahli epidemiologis berumur 83 tahun yang pernah ikut menghentikan wabah SARS di tahun 2003.
Ilmuan yang memiliki pengalaman melawan virus ini meramalkan bahwa wabah corona bisa berhenti bukan dalam waktu yang cepat.
Pengidap virus corona akan berkurang sedikit demi sedikit.
"Aku berharap wabah ini atau kejadian ini bisa berhenti di bulan April," ucapnya saat ditemui di Guangzhou Medical University.
Zhong mengungkapkan untuk menghentikan wabah corona diperlukan kooperasi yang baik dalam sistem kebersihan internasional.
Zhong juga mengimbau masyarakat internasional perlu untuk menghentikan perdagangan hewan liar untuk menjauhkan masyarakat dari virus.
Source | : | Kompas.com,reuters.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar