GridFame.id - Selain mewabahnya virus corona, Indonesia juga dikhawatirkan dengan bencana alam yang terjadi.
Seperti gempa berkekuatan magnitudo 5,0 yang terjadi di Timur Laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Dilansir dari Kompas.com, gempa yang terjadi sekitar pukul 17.18 WIB tersebut menyebabkan puluhan rumah di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, mengalami kerusakan.
Sekretaris Desa Purwabakti Wahyu saat dikonfirmasi mengatakan, akibat gempa itu sedikitnya ada sekitar 93 rumah yang ada di enam kampung di Desa Purwabakti mengalami kerusakan.
Adapun enam kampung itu yakni Campedak, Cipamubutan, Cikuda Mulya, Cisalada, Cigarehong dan Pada Jaya.
Sedangkan kondisi kerusakan setiap rumah yang terdampak itu bervariasi, dengan rincian 50 unit rusak sedang, 38 unit ringan dan lima unit rumah rusak berat.
Sehingga warga yang rumahnya terdampak tersebut terpaksa harus mengungsi ke tempat tetangga dan saudaranya.
"Total 93 itu laporan sementara dari tiap-tiap kampung," ucap Wahyu saat dihubungi Kompas.com lewat telepon.
Sementara itu, dari keterangan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya menyebutkan, kekuatan gempa itu bermagnitudo 5,0.
"Gempa Mag:5.0, 10-Mar-20 17:18:05 WIB, Lok:6.89 LS,106.62 BT (13 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR)," tulis @infoBMKG.
Gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer dan dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Paranormal Mbah Mijan juga sempat mengunggah video di mana seorang perempuan mendokumentasikan rubuhnya beberapa rumah.
Dalam video itu, orang yang merekam sampai terus bertakbir dan istighfar karena syok melihat kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.
Dalam caption, Mbah Mijan menuliskan, 'Pray For Sukabumi, semoga Gempa yang terjadi tak ada susulan lagi dan tak memakan korban jiwa. Tetap waspada ya sodaraku.'
Sebelumnya, Mbah Mijan sempat menyebut tentang bencana alam yang diakibatkan oleh angin dan badai dari laut.
Mbah Mijan mengatakan bahwa angin besar yang menerjang Ambarawa adalah sebuah pertanda.
"Angin besar yang menghampiri Ambarawa sebagai penanda datangnya badai darat dan laut," tulis Mbah Mijan.
Lebih lanjut, Mbah Mijan juga memberikan peringatan agar publik menghindari lokasi yang sekiranya membahayakan nyawa.
"Hindari pantai sementara dan jangan parkir kendaraan dekat Baliho atau pohon besar," tulis Mbah Mijan.
Sontak, unggahan Mbah Mijan tersebut juga dibanjiri komentar warganet Twitter.
Tak sedikit dari mereka yang bertanya apakah yang dimaksud dengan Mbah Mijan adalah sebuah pengingat akan adanya bencana yang lebih besar.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar