GridFame.id - Seamkin hari, virus corona di Indonesia tampak semakin merebak.
Hingga kini bahkan telah ditemukann ratusan warga yang telah positif terinfeksi.
Dari rakyat biasa, artis, hingga pejabat sekalipun juga sudah menjadi korbannya.
Banyaknya warga yang terinfeksi virus corona makin membuat banyak orang kalang kabut.
Hingga pemerintah menganjurkan untuk melakukan social distancing dan bekerja dari rumah untuk menekan penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, presiden secara langsung mengumumkan bahwa pemerintah akan menyiapkan jutaan obat Avigan dan Klorokuin yang disebut telah menyembuhkan pasien Covid-19 di berbagai negara.
Selain dari pemerintah, para ahli juga banyak yang menyarankan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tak mudah terserang virus corona.
Seperti yang viral beberapa waktu lalu.
Sempat viral seorang dokter psesialis paru, dr. Vinci Edy Wibowo yang menganjurkan untuk berjemur di bawah matahari terik untuk membantu menangkal virus corona.
"Saya dokter Vinci, dokter spesialis paru mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu berjemur. Sekarang sudah wajib untuk berjemur untuk melawan virus corona," ujarnya dalam sebuah video yang telah viral.
"Terutama di kalangan tenaga kesehatan, kalau Anda kurang berjemur, maka daya tahan tubuh Anda akan lemah sekali," tambahnya.
Benarkah berjemur bisa membantu menangkal virus corona?
Dalam acara 'Dialog tvOne' (20/3/2020), dr. Vinci ditanya oleh presenter apakah berjemur bisa mencegah dari Covid-19.
"Tetap kembali ke pencegahan dasar yaitu cuci tangan, masker tetap, APD tetap. Tapi yang selalu terlupakan dari gaya hidup sebenernya sih, yang paling sederhana itu sebenernya dari matahari " jawab dr. Vinci.
Baca Juga: Jangan Sampai Sebar Hoaks Virus Corona, Hukuman Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Siap Menanti
"Matahari itu selalu ada tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, itu yang sayang sekali. Sebagian pasien saya pasti kurang matahari," tambahnya.
Lebih lanjut, menurut pengamatannya dari pasiennya yang sering mengalami batuk pilek, mereka disebut kurang mendapatkan matahari pagi.
Presenter pun bertanya, jam berapa panas matahari dikatakan baik untuk berjemur.
"Intinya matahari terik, matahari terik itu di atas jam 08.00 sampai jam 04.00 sore," jawab dr. Vinci.
Melansir dari Kompas.com, tim peneliti dari Georgetown University Medical Center pernah mempublikasikan penelitian yang menunjukkan, paparan ultraviolet akan meningkatkan aktivitas sel T (sel darah putih yang melawan infeksi di tubuh) pada sel-sel di cawan patri.
Paling tidak dibutuhkan waktu 5-10 menit terpapar sinar matahari agar kita bisa meningkatkan aktivitas sel pada sistem imun.
Kombinasi antara vitamin D yang diproduksi tubuh ketika kita terpapar sinar matahari dan juga cahaya ultraviolet juga memiliki efek anti-mikroba, Moms.
Jadi, yuk isi kegiatan #DiRumahAja dengan ajak keluarga berjemur di bawah matahari.
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Kabar Baik! Seorang Dokter Spesialis Paru Bongkar Satu Rahasia Tangkal Virus Corona Selain Menjaga Kebersihan, Begini Penjelasan Ahli
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar