Menurut keterangan Tirta, penyakit yang dideritanya itu sangat berpotensi untuk membuatnya terserang kanker.
"Akibat dari ini, paru bisa masuk udara tapi susah keluar, sehingga mengakibatkan saya sering batuk ringan apalagi pagi dan pengumpulan dahak kalo pagi. Endingnya PPOK TOTAL, nafas nanti harus pake trakeotomi (dibolongin tenggorokannya kaya poster)
•
Ini adalah gambaran PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS / PPOK / BRONKITIS KRONIS
•
Dan saya 28 tahun. Penyakit ini memicu kanker paru sampe beberapa kali lipat. Dan saya potensi terkena ca paru di masa depan," jelasnya.
Ia pun kembali menegaskan bahwa penyakit ini tak ada obatnya dan akan dibawanya hingga mati.
Satu-satunya cara untuk meringankan penyakitnya adalah dengan berhenti merokok dan menjauhi asap rokok/
"Obat? Ga ada. asepnya bakal d paru gitu aja terus. Sampe kapanpun ya saya akan mudah sesek nafas
•
Satu2 nya cara berenti merokok dan menjauhi asap rokok," terangnya.
Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk meminta bantuan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menyerukan kampanye antirokok atau stop merokok.
"Tampk paru2 gue kebanyakan udara, dan diafragma menurun, dx :GEJALA PPOK / bronkitis kronis akibat rokok. Makanya batuk2
28’tahun kena gejala ginian. Oke gue call staf menkes , bu kirana namanya. Langsung jadi satgas edukasi stop rokok :((," ungkap Tirta di Twitter.
Source | : | Instagram,Twitter |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar