GridFame.id - Pemerintah telah mengeluarkan himbauan untuk tidak pulang kampung (mudik) tahun ini.
Keputusan ini diambil mengingat wabah virus corona kian hari kian bertambah.
Bahkan hingga hari ini, Rabu (08/04/2020) sudah ada 2.738 kasus positif terinfeksi.
Sejumlah 221 orang dinyatakan meninggal dunia setelah positif terinfeksi.
Demi menghentikan penyebaran wabah virus corona, himbauan untuk tetap bertahan di rumah kian digencarkan.
Bahkan sejumlah wilayah melakukan karantina wilayah.
Salah satunya adalah DKI Jakarta yang mulai memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai 10 April mendatang.
Beberapa wilayah di Jawa Tengah juga telah menutup akses masuk ke daerah.
Jika masyarakat tetap nekat untuk mudik maka akan ditetapkan statusnya menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah juga memberikan syarat khusus bagi para pemudik yang ingin memasuki wilayah Jawa Tengah.
Ganjar mengungkapkan bahwa saat ini sudah 320.435 orang yang mudik dengan angkutan umum.
"Itu belum yang pakai sepeda motor atau mobil, sikap para pemudik yang bandel sangat membahayakan kita semua karena itu sama saja membiarkan virus corona tersebar kemana-mana," ujar Ganjar.
"Karena itu saya minta sekali lagi Anda tidak mudik, kalau terpaksa harus mudik saya minta kerjasama saudara semua untuk mengisi aplikasi SIAGA MUDIK," jelasnya.
Ganjar rupanya telah menyiapkan aplikasi khusus yang harus digunakan masyarakat yang ingin mudik ke Jawa Tengah.
Aplikasi SIAGA MUDIK itu nantinya harus diisi oleh calon pemudik sebelum mereka tiba di Jawa Tengah.
"Hanya memasukkan nomor HP dan NIK, kemudian mengidi data. Dengan cara sederhana ini, kami bisa mengetahui dengan presisi mengenai jumlah dan siapa saja yang mudik termasuk alamat dan riwayat perjalanan para pemudik," terang Ganjar.
Hal itu harus dilakukan guna memantau kesehatan serta menyiapkan tempat karantina untuk para pemudik yang datang ke Jawa Tengah.
Tak sampai disitu, Ganjar juga mengatakan bahwa mengisi data di aplikasi Siaga Mudik bukan berarti pemudik bisa lolos begitu saja.
Begitu tiba di kampung halaman, mereka harus menjalani karantina.
"Kalau tidak mau repot ya ikuti anjuran saya pertama tadi, jangan pulang kampung dahulu," ucap Ganjar tegas.
Baca Juga: Ternyata Selama ini Kita Sudah Salah Besar, Kebiasaan ini Justru Bikin Masakan Jadi Makin Berbahaya
"Sampai sekarang saya meyakini cara terbaik menahan laju penyebaran Covid19 adalah mencegah orang-orang datang dari daerah zona merah menuju daerah. Makanya saya tetap meminta teman-teman di perantauan tidak mudik dahulu ke Jawa Tengah," tulis Ganjar di keterangan unggahannya.
"Tapi kalau terpaksa harus mudik, saya punya dua syarat. Teman-teman mengisi data di aplikasi Siaga Mudik kemudian sampai kampung halaman bersedia di karantina 14 hari. Jika tidak mau, silahkan tetap di posisi masing-masing sampai wabah ini berakhir," imbuhnya.
Hingga saat ini, di Jawa Tengah sendiri telah terdapat 133 kasus dan Pemerintah Provinsi tengah berupaya menghentikan pertambahan jumlah pasien terinfeksi.
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar