"Saya nggak tahu dosisnya berapa. Tapi saya iseng sering ngobrol dengan teman sekamar, dapat berapa tablet gitu. Ya nggak jauh beda, sama lah," jelasnya.
Selain itu, ia bercerita jika dokter akan selalu mengecek perkembangan kondisi pasien apakah sudah membaik, terutama dalam hal pernafasan.
"Jadi ketika kita masih pasang infus, masa berat-beratnya, dosisnya besar. Begitu cabut infus, ditanya dokter sambil diperiksa pakai stetoskop," kata dia.
"Dokter tahu lah, kita nggak bisa bohong (soal kondisi kita). Misal kita bilang sudah enak, tapi kemudian disuruh tarik nafas, ternyata batuk. Jadi dikasih obat lagi. Tapi begitu kita udah agak lega, dosisnya diturunin terus sama dokter," tandasnya.
Riko Sihombing juga mengaku sangat berterimakasih kepada para tenaga medis yang merawatnya di RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur.
Meski tak mengenal masing-masing pribadi dan tak dapat mengenali wajah dari tenaga medis tersebut, ia sangat mengapresiasi totalitas mereka.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar