Heri mengungkap bahwa ventilasi udara sangat dibutuhkan agar suasana di dalam kamar bisa lebih sehat.
"Jadi, menggunakan AC di rumah tidak menjadi masalah. Tidak perlu khawatir selama tidak ada keluarga positif atau tidak ada kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19," katanya dilansir dari Ugm.ac.id.
Penjelasan Hari tentang pengaruh ruangan lembab karena AC ini semakin diperkuat oleh beberapa ahli.
Baca Juga: Ilmuwan China Ungkap Rahasia Virus Corona Hilang Tak Bersisa, Hanya Ikuti Instruksi WHO Ini!
Dikutip dari Time melalui Kompas.com, Dr Nanny Messionnier dari Center for Disease Control and Prevention mengungkap bahwa udara panas belum tentu tanda berhentinya wabah Covid-19.
Nanny sendiri tak yakin bahwa panas bisa membunuh virus corona.
Pasalnya, saat SARS dan MERS mewabah, peneliti mengungkap penyebaran wabah tersebut bukan disebabkan karena keadaan udara yang dipengaruhi oleh musim.
Source | : | Kompas.com,ugm.ac.id |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar