Tidak bisa langsung tercapai
Herawati Sudoyo dari Eijkman, salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19, mengatakan mesin PCR yang didatangkan pemerintah bisa meningkatkan kapasitas laboratorium dalam melakukan tes.
Terutama mengotomatisasi ekstraksi RNA, proses yang paling memakan waktu.
Namun menurutnya Indonesia tidak bisa segera mencapai target 300.000 tes per bulan.
Ia menjelaskan Indonesia tidak seperti Amerika Serikat, yang setiap negara bagiannya memiliki laboratorium dengan tingkat keselamatan hayati yang tinggi.
Baca Juga: Kabar Bahagia, Pasca Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Walikota Bogor Bima Arya Bisa Kembali Pulang
Untuk melakukan tes Covid-19 diperlukan laboratorium dengan tingkat keselamatan hayati atau Biosafety minimal level 2 (BSL-2).
Menurut Herawati, tidak semua provinsi memiliki kemampuan SDM dan fasilitas yang mumpuni.
"Saya kira kita nggak bisa membebani atau memberikan tanggung jawab besar begitu kepada daerah yang saya tahu sampai sekarang itu bahkan masih minta dilatih.
Bahkan masih menanyakan SOP-nya apa yang kita pakai.
Itu kan berarti nggak siap," ujarnya kepada BBC News Indonesia lewat sambungan telepon.
Source | : | Tribun kaltim |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar