GridFame.id - Wabah Corona membawa berbagai perubahan dalam kehidupan warga Indonesia.
Salah satunya dengan pola konsumsi yang kini sering kali menggunakan makanan-makanan tahan lama.
Tujuannya agar tidak terlalu sering keluar rumah, yang merupakan salah satu unsur utama dalam mencegah penyebaran virus Corona.
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Buah dan Sayur yang Aman Tanpa Kulkas Selama Wabah Corona Supaya Awet
Apalagi semenjak beberapa wilayah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pilihan untuk membeli bahan makanan yang bisa tahan dalam waktu beberapa hari menjadi sangat penting.
Salah satu unsur penting dalam hal ini adalah bahan-bahan makanan yang tahan lama.
Dengan mengetahui jenis bahan makanan apa saja yang mampu bertahan dalam waktu yang lama, kita bisa mengurangi intensitas keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Bahan makanan apa saja yang tergolong sangat tahan lama? Berikut ulasannya.
Madu
Madu bisa mengalami kristalisasi dari waktu ke waktu, namun dalam hal keamanan, cairan berwarna kuning ini hampir abadi.
Menurut National Honey Board, jika disimpan di toples tertutup, madu bahkan bisa bertahan sampai berabad – abad.
Bahkan arkeolog pernah menemukan madu kuno di piramida Mesir dan masih bisa dimakan.
Jika madu mengkristal, cukup letakkan tabung di dalam air hangat sampai kristal larut.
Garam
Selain punya fungsi mengawetkan bahan lain, garam juga ternyata awet untuk dirinya sendiri.
Garam punya sifat seperti batu dimana bakteri tidak bisa membuatnya jadi rusak.
Gula
Sama seperti garam, gula juga punya sifat yang membuat bakteri tidak bisa tumbuh.
Itu sebabnya gula tidak punya tanggal kedaluwarsa.
Kecap Asin
Karena memiliki kandungan garam yang tinggi kecap asin jadi sangat tahan lama meski akan meski akan kehilangan rasa.
Jangan lupa simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Beras
Jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering, beras bisa bertahan selamanya.
Tapi beras rawan terhadap serangga sehingga kita harus menyimpannya di wadah kedap udara.
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk beras merah yang memiliki kandungan minyak lebih tinggi sehingga pada akhirnya bisa rusak.
Baca Juga: Bak Angin Segar! Ada Kemungkinan Vaksin Covid-19 Siap Produksi Massal!
Tepung Jagung (Maizena)
Kita biasnya tidak menggunakan banyak tepung jagung setelah membukanya karena niasa hanya digunakan sedikit untuk pengental.
Jangan khawatir, maizena tidak akan rusak untuk waktu yang lama selama kita simpan dengan benar.
Simpan di wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering.
Ekstrak Vanila Murni
Karena mengandung alkohol, ekstrak vanili murni akan tetap segar dan beraroma sedap selamanya.
Namun, vanili imitasi tidak memiliki rentang kehidupan yang sama, jadi pastikan Anda membeli ekstrak vanila yang lebih mahal.
Kacang kering
Kacang kering bisa bertahan selama lebih dari 30 tahun jika disimpan dalam kotak atau kantung vacum yang kedap oksigen dan cahaya.
Tapi secara bertahap, rasanya akan berkurang dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak.
Cuka
Karena rasa asamnya, cuka memiliki kandungan pH yang sangat rendah sehingga awet disimpan untuk waktu yang sangat lama.
Selain itu, cuka sendiri juga memiliki sifat mengawetkan makanan lain sehingga banyak digunakan dalam aneka jenis asinan atau produk olahan lainnya.
Mi Instan
Mi instan telah dikeringkan sehingga juga bisa tahan untuk beberapa dekade.
Hal ini berlaku hanya untuk mi dan tidak bumbunya.
Jadi, jika kita menyimpan mi instan guna emergency, konsumsi hanya bagian mi saja tanpa bumbu jika makanan ini sudah tersimpan sangat lama.
Untuk menjaga nutrisi dan kesegaran semua makanan diatas, pastikan kita menyimpannya di tempat yang sejuk dan kedap udara.
Penyimpanan yang benar akan membuat kita lebih hemat dan ikut serta menjaga kelestarian bumi karena tidak menambah jumlah limbah dari produk makanan.
Yang penting, selalu cek kesegaran bahan makanan yang kita simpan sebelum dikonsumsi ya.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul 'Anti-kedaluwarsa', Bahan-bahan Makanan Ini Super Tahan Lama, Cocok untuk Disimpan saat PSBB agar Tak Perlu Sering Keluar Rumah untuk Belanja
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar