Menurut Katimin sang penggali kubur, lokasi makam almarhumah Djuwarti biasanya banyak bebatuan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk digali.
Tapi kenyataan berbeda dialami saat menggali makam almarhumah ibunda Nunung.
Katimin menjelaskan makam almarhumah justru mudah digali.
"Namun tanahnya justru mudah digali, empuk, kedalaman sekitar 1,5 meter. Hanya beberapa jam mempersiapkannya," jelas Katimin.
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa almarhumah dimakamkan satu liang dengan mendiang suami.
Rupanya hal tersebut karena lahan di TPU itu sudah terbatas.
Kesaksian lain juga disampaikan oleh adik Nunung yang bernama Wulan.
Wulan yang selalu menemani hingga saat-saat terakhir sebelum almarhumah sang ibu mengembuskan napas terakhir menceritakan hal yang cukup membuat terenyuh.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar