GridFame.id - Kabar duka datang dari komedian Nunung.
Ibunda Nunung mengembuskan napas terakhir di usianya yang ke-83 tahun pada Minggu 19 April 2020 lalu.
Almarhumah Djuwarti dimakamkan pada Senin 20 April 2020 di TPU Bonoloyo, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo.
Seperti dikutip dari Tribun Solo, almarhumah dimakamkan satu pusara dengan mendiang ayah Nunung, Pranowo.
Di kompleks pemakaman tersebut juga terdapat makam-makan anggota keluarga Nunung yang lain.
Sementara itu penggali kubur almarhumah Djuwarti memberikan kesaksiannya saat menggali makam.
Menurut Katimin sang penggali kubur, lokasi makam almarhumah Djuwarti biasanya banyak bebatuan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk digali.
Tapi kenyataan berbeda dialami saat menggali makam almarhumah ibunda Nunung.
Katimin menjelaskan makam almarhumah justru mudah digali.
"Namun tanahnya justru mudah digali, empuk, kedalaman sekitar 1,5 meter. Hanya beberapa jam mempersiapkannya," jelas Katimin.
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa almarhumah dimakamkan satu liang dengan mendiang suami.
Rupanya hal tersebut karena lahan di TPU itu sudah terbatas.
Kesaksian lain juga disampaikan oleh adik Nunung yang bernama Wulan.
Wulan yang selalu menemani hingga saat-saat terakhir sebelum almarhumah sang ibu mengembuskan napas terakhir menceritakan hal yang cukup membuat terenyuh.
Menurut penuturan Wulan kepada Tribun Solo, sebelum meninggal, sang ibu sempat bermimpi bertemu dengan pendiri Srimulat, Djujuk Djuariah.
Dalam mimpi itu, Djujuk Djuariah yang tak lain adalah saudara dari ibunda Nunung terlihat sedang menari.
Djuwarti kala itu berkata kepada Wulan sambil tersenyum bahwa melihat Djujuk sedang menari di atas panggung.
Tak hanya Djujuk, Wulan bercerita sang ibu juga melihat saudara-saudara yang sudah meninggal sedang menonton pentas tarian itu.
"Cerita ada Djujuk menari nari di atas panggung, yang nonton kerabat dekatnya yang sudah meninggal. Ditanya gitu jawab, sambil niruin mbak Djujuk nari-nari," terang Wulan.
Komedian Nunung dikabarkan juga sudah tiba di Solo pada Senin 2 April 2020 dini hari sejak mendapat kabar bahwa sang ibu meninggal dunia.
Tak sendiri, Nunung kembali untuk penghormatan terakhir kepada ibunya ditemani oleh sang suami, Jan Sambiran.
Ibunda Nunung diketahui telah berjuang melawan kanker lidah yang diderita.
Sebelum meninggal dunia, ibunda Nunung juga sempat dirawat di Rumah Sakit Indriarti Solo Baru Sukoharjo.
Wulan juga menuturkan kondisi sang ibu terus menurun hingga mengembuskan napas terakhir di rumahnya yang berada di Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kesaksian Penggali Kubur Ibunda Nunung hingga Saat-saat Terakhir Mendiang Melihat Sosok yang Menari
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar