GridFame.id - Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan aturan mengenai larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sejumlah pemimpin daerah juga telah memberikan larangan untuk para pemudik memasuki wilayahnya.
Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah menegaskan bahwa dirinya melarang para pemudik dari wilayah zona merah datang ke Jawa Tengah.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Mudik Gunakan Kendaraan Pribadi, Begini Syaratnya!
Bahkan ia telah memberikan dua syarat khusus bagi masyarakat yang terpaksa harus mudik.
Termasuk harus menjalani karantina di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah selama 14 hari.
Namun masih saja ada banyak pemudik bandel yang nekat pulang kampung walau telah diberi peringatan.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, seorang pria 38 tahun asal Cepu, Blora nekat pulang kampung.
Pria yang tinggal di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini nekat mudik dari kota rantaunya di Surabaya.
Alih-alih disambut, keluarga justru menolak kehadirannya dengan alasan takut tertular virus corona (covid-19).
Apalagi dirinya baru saja tiba dari wilayah zona merah Covid-19.
"Ditolak keluarganya karena datang dari Surabaya yang merupakan wilayah pandemik virus corona," terang Agus.
Merasa kecewa, ia kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat urat nadi sebelah kanan menggunakan silet.
Ia juga sempat meminum air deterjen untuk mengakhiri hidupnya.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolsek Cepu, AKP Agus Budiyana membenarkan peristiwa nahas itu serta membeberkan kronologis kejadian.
"KTP-nya asal Surabaya. Korban mau pulang ke rumah keluarganya di Cepu ditolak," ungkap AKP Agus.
"Dari keterangan saksi mata, korban berupaya mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan rinso dan menyayat tangannya," tambahnya.
Kejadian itu sontak menghebohkan warga sekitar yang kemudian melaporkan pada pihak kepolisian.
Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan oleh petugas yang langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Karena masih hidup korban langsung dibawa menggunakan ambulan. Korban menderita luka di lengan tangan dan dirawat di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu," jelas Agus.
Larangan untuk mudik lebaran tahun ini memang membuat banyak orang berkecil hati lantaran tak bisa berkumpul bersama keluarga di hari raya.
Namun keputusan ini diambil guna memutus rantai penyebaran wabah virus corona secepat mungkin.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar