"Baik tugas-tugas yang diberikan pada siswa maupun evaluasi itu lebih ditekankan pada prinsip-prinsip merdeka belajar. Jadi anak-anak bukan sekedar menerima, tapi dipancing optimisme mereka sebagai pencipta," katanya.
Pasalnya, tugas-tugas sekolah tidak hanya mengacu pada kurikulum.
Anak-anak juga perlu dikembangkan kreativitasnya seperti menceritakan dan menuliskan esai atau puisi tentang pengalaman menghadapi pandemi ini.
Tugas yang menunjukkan daya kreativitas sangat digemari anak-anak karena menyenangkan.
"Padahal pemahaman yang harus diingat adalah semua anak pada dasarnya senang belajar. Senang belajar bukan sekedar jadi robot," tuturnya.
Terlalu banyak tugas yang mengacu pada buku bisa membuat anak-anak stres saat belajar di dalam rumah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar