Sebuah kawah besar, bernama Kawah Chicxulub, telah ditemukan terkubur di bawah tanah di Semenanjung Yucatan di Meksiko.
Asteroid itu cukup besar hingga mampu membuat kawah selebar 7 hingga 50 mil (11-80,5 kilometer).
Sebagian ahli menyebutkan lebarnya bahkan mencapai 90 mil (145 kilometer).
Selain itu, unsur seperti iridium yang jarang di Bumi tetapi lebih umum berada di asteroid, ditemukan tersebar di seluruh permukaan bumi dan tersimpan di lapisan batu yang berasal dari K-PG Boundary atau batas Cretaceous-Paleogene, penanda antara era ketika dinosaurus menjelajahi bumi dan dunia yang lebih mirip hari ini.
Kita dapat menelusuri sejarah Bumi untuk mempelajari periode waktu ini dengan menggali lapisan batuan yang lebih dalam di mana masing-masing membawa jejak peristiwa yang terjadi ketika batu-batu itu dulu ada di permukaan.
Para ahli mensimulasikan peristiwa pasca jatuhnya asteroid di situs Chicxulub, di mana muncul awan debu yang cukup tebal, menyebar ke seluruh planet.
Debu ini mampu menghalangi sinar matahari dan mengakibatkan efek kegelapan di seluruh permukaan bumi. Debu ini saja sudah cukup untuk membunuh secara perlahan.
Mula-mula ia membunuh tanaman, lalu hewan yang memakan tanaman, lalu hewan yang memakan hewan-hewan itu.
Selain itu, jatuhnya asteroid itu juga menyebabkan gunung-gunung terlempar ke langit lalu puing-puing jatuh ke bumi berupa butiran batu dan kaca.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar