GridFame.id - Kemunculan Laurens, pria bule yang mengaku sebagai ayah angkat Syahrini kini berbuntut panjang.
Laurens yang kian gencar membeberkan bukti-bukti kedekatannya dengan Syahrini membuat orang-orang terdekat istri Reino Barack itu berang.
Belum lama ini, putri kandung Laurens juga ikut membela Syahrini dan mengatakan dirinya malu dengan kelakuan sang ayah.
Baca Juga: Musuh Bebuyutan, Nikita Mirzani Bongkar Aib Syahrini yang Bikin Dirinya Benci Setengah Mati
Kini giliran sahabat Syahrini, sosialita Junita Liesar ikut turun tangan membantu.
Junita yang juga sempat bertemu dengan Laurens mencoba menghubungi pria 80 tahun itu.
Junita lantas menanyakan mengapa Laurens tak henti menganggu hidup Syahrini yang kini telah bahagia.
Ia bahkan sampai meradang mendengar jawaban Laurens yang dianggapnya berputar-putar.
Melalui unggahan di akun instagramnya, Junita membeberkan 7 poin yang menjadi fakta kebohongan Laurens.
1. Dia mengatakan pertama kenal Syahrini di lobby hotel, faktanya Laurens dikenalkan Syahrini oleh sahabat Laurens yang bernama HANS SIDHARTA disaksikan anak kandungnya Laurens, menantu Laurens dan 2 cucu kandungnya.
2. Karena mendapat tanggapan dari media dan netizen Indonesia, Laurens menggiring public opinion bahwa dia seolah olah mempunya hubungan istimewa dengan Syahrini, dengan tetap merahasiakan nama sahabat dekatnya.
Baca Juga: Prahara Tak Berujung! Ayah Angkat Terus Hantam Dirinya dengan Bukti-bukti, Syahrini Akhirnya Beri Reaksi: 'Kita Tidak Perlu Berkata Apapun...'
3. Kebohongan yang dibilang kalau dia sudah mengeluarkan uang sebesar 8000 USD untuk Syahrini adalah fitnah yang sangat kejam. Kenyataannya Syahrini lah yang membayar tiket pesawat kelas bisnis untuk Laurens dan putrinya, dan diberikan akomodasi di hotel bintang lima yang juga dibayar oleh Syahrini.
4. Kenyataan bahwa Laurens pernah menjadi narapidana di Kepolisian RI dengan kasus narkoba selama 4 tahun (sbg kurir) sudah terjawab oleh dia sendiri di IG storiesnya.
5. Ketika menyajikan video Syahrini sedang menangis, opini yang digiring seolah-olah Syahrini sedang menangisi Laurens, sedangkan kenyataannya adalah rekaman video call tersebut terjadi ketika Syahrini menangis karena Syahrini shock dan sedih telah disakiti hatinya, dijahati, dikecewakan oleh sahabat Laurens tersebut, sehingga membuat Syahrini sangat terpukul. Mengapa saya ungkapkan ini karena saya selalu ada dengan Syahrini dan saya betul-betul tahu cerita ini dan kenyataannya memang terbukti bahwa laki-laki itu bukan laki-laki yang baik karena akhirnya harus masuk penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
6. Saat Laurens membentuk opini bahwa ada seseorang wanita beragenda, yg membentuk asumsi pubkik itu adalah Syahrini, sesungguhnya adalah Syahrini TIDAK memiliki agenda apapun terhadap beliau, krn yang Syahrini lihat saat itu adalah pertemanan yang tulus sebagai sahabat dari teman dekat Syahrini pada saat itu. Bahkan Laurens berbohong saat akan kembali ke Belanda, jika ada teman dekat/pacar Laurens saat itu yg ingin berfoto dengan Syahrini. Maka muncullah foto Syahrini, Laurens dengan wanita tersebut. Sedangkan Syahrini dengan tulus rela berangkat dari Bogor bersama sekretarisnya, Itha, dan anak kandungnya untuk memenuhi keinginan Laurens tersebut, sedangkan kenyataannya tidak seperti yang diutarakan. Nama wanita itu adalah Rita Marzuki.
Baca Juga: Pilih Tak Komentari Berita Perselingkuhan Masa Lalu Syahrini, Luna Maya Bagikan Cerita Bahagia
7. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada keluarga besar Syahrini dan suami, bahwa mengenai apa yang terjaid saat ini maupun masa lalu telah diketahui oleh mereka semua, sehingga tidak ada rahasia apapun juga di antara mereka. Saya ingin menghimbau agar kita dapat memberikan respect terhadap privasi kehidupan Syahrini saat ini, yang telah hiduo jauh dari panggung hiburan, dan telah hidup tenang dan bahagia bersama keluarganya.
Junita mengatakan bahwa apa yang selama ini diungkapkan Laurens kepada publik adalah kebohongan besar.
Menurut Junita, Laurens hanya ingin membunuh karakter Syahrini.
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar