GridFame.id - NF (15) siswi SMP tersangka pembunuhan seorang bocah di Sawah Besar menunjukkan perubahan drastis setelah tinggal di balai rehabilitasi anak.
Ia kembali menjadi sorotan lantaran mengungkapkan fakta bahwa dirinya merupakan korban pelecehan seksual oleh tiga orang terdekatnya.
Bahkan, akibat perbuatan bejat kekasih dan dua pamannya itu, NF kini tengah hamil 3,5 bulan.
Karena itulah, gambar-gambar yang ditemukan polisi di kamarnya menyimpan dendam.
Diungkapkan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, kondisi NF di Balai Anak Handayani Jakarta semakin membaik.
"Saat ini, kondisi NF sudah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, secara fisik, psikis, sosial dan spiritual," kata Harry, dalam keterangan resminya, dikutip TribunMataram.com dari TribunJakarta.
Tak hanya NF, kondisi janin di dalam kandungannya juga dalam keadaan baik.
Bahkan, kini NF tetap melanjutkan aktivitas dan hobi menggambarnya.
"(Kondisi) baik bahkan anak sudah pakai hijab, rajin mengaji. Menggambarnya beda, kembali ke gambar anak-anak. Gambar apa tuh yang putri, boneka berbie, indah di warna-warni," ucapnya.
Di Balai Anak Handayani, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan.
Baca Juga: Viral Pasien Positif Corona Ngamuk Karena Jadi Tontonan: 'Saya Peluk, ODP Kamu!'
Harry berharap agar insiden yang terjadi pada NF tak terulang.
"(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Kasus NF sempat mengagetkan publik pada Kamis 5 Maret 2020 lalu.
Pasalnya remaja putri berusia 15 tahun ini membunuh seorang bocah berusia 5 tahun yang merupakan tetangganya sendiri.
Peristiwa ini terungkap saat NF mendatangi Polsek Tamansari keesokan harinya untuk mengakui semua perbuatannya.
Dua bulan kemudian terungkap, NF bukan hanya menjadi pelaku pembunuhan namun ia juga merupakan korban pelecehan hingga hamil.
"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry.
Bahkan saat melakukan pembunuhan, NF tengah dalam keadaan hamil muda.
"(Pelecehan seksual) enggak bersamaan tapi kejadiannya semua dipastikan sebelum kejadian pembunuhan terjadi. Jadi, waktu kejadian pembunuhan terjadi anak itu sudah dalam keadaan hamil" ujar Harry.
Tetapkan tiga tersangka
Kasus pelecehan seksual NF kini ditangani oleh penyidik Polres Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung mengatakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap NF.
"Betul (pelaku pemerkosaan adalah paman dan kekasihnya)," kata Tahan.
Kendati demikian, belum ada penjelasan lengkap terkait kronologi pengungkapan kasus pelecehan tersebut.
Saat ini, informasi pelecehan seksual hanya berupa informasi penetapan tersangka dan kronologi awal terkuaknya kasus tersebut versi Kemensos RI.
Tahan hanya menjelaskan, berkas perkara kasus pelecehan seksual itu telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
Sehingga, ketiga tersangka akan segera menghadapi persidangan.
"Sudah P21 (berkas perkara dinyatakan lengkap)," ungkap Tahan.
Minta ditemani sampai lahiran
Dua bulan berlalu, Kementerian Sosial RI melalui rehabilitasi sosial masih melakukan pendampingan kepada NF.
Sejalan dengan hal tersebut, pekerja sosial dan psikolog, Handayani, telah melakukan beberapa terapi kepada NF.
Dari hasil terapi yang dilakukan Handayani, kata Harry, fisik NF pun tampak sehat.
"Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri," kata Harry.
Baca Juga: Perebutkan Lelaki yang Sama, Cornelia Agatha Ngaku Minder hingga Tak Mau Foto Bareng Maudy Koesnaedi
Secara sosial, lanjutnya, NF mulai terbuka dengan petugas untuk menceritakan permasalahannya dan merasa nyaman berada di balai anak milik Kemensos RI.
Dikatakan Harry, NF bahkan meminta Handayani tetap berada di Balai Anak Jakarta.
"NF meminta Handayani terus menemaninya sampai anaknya lahir," kata Harry.
Di Balai Anak Handayani, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan.
"Saya berharap tidak semata-mata membahas kasus NF, tapi lebih jauh kepada mendiskusikan upaya pencegahan meningkatkatnya masalah anak berhadapan dengan hukum (ABH),” tutup Harry.
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Perubahan Drastis NF setelah Kini Tinggal di Balai Rehabilitasi Anak, Ada Perbedaan dari Gambarnya
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar