Mereka hanya bermodalkan perangkat satelit yang mampu menerima 160 pesan karakter saja.
Jadi mereka memberitahu keluarganya untuk tidak memberikan informasi buruk pada mereka.
Melansir dari laman dailymail.co.uk, pasangan itu sebenarnya tahu jika virus itu sudah menyebar ke beberapa negara.
Akan tetapi mereka berpikir jika pandemi ini mungkin tidak akan mempengaruhi perjalanan pelayarannya.
"Pada bulan Februari kami mendengar ada virus di Tiongkok, tapi dengan sedikit informasi yang kami miliki, kami pikir setelah 25 hari berlayar dan tiba di Karibia pandemi itu sudah berakhir," kata Manighetti ke BBC seperti yang dikutip TribunTravel pada Sabtu (25/4/2020).
Selama 25 hari berlayar, mereka tidak memiliki akses internet sama sekali.
Jadi pasangan yang sedang menikmati keindahan alam Samudera Atlantik itu tidak bisa mengetahui kabar terkini tentang penyebaran virus corona (COVID-19).
Source | : | Tribun Travel |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar