GridFame.id - Virus corona kini masih jadi momok bagi masyarakat dunia.
Bukan hanya di Indonesia, virus ini juga bisa menular dengan cepat di berbagai belahan dunia lainnya.
Hampir semua negara pun kini tengah berjuang melawan pandemi virus corona ini.
Tapi tidak semua orang tahu tentang adanya wabah tersebut, seperti pasangan asal Manchester ini.
Elena Manighetti dan Ryan Osborne diketahui saat itu sedang meninggalkan kawasan Lanzarote, Spanyol untuk pergi berlayar melintasi Samudera Atlantik.
Mereka berangkat pada 28 Februari 2020 di mana saat itu berita pandemi virus corona mulai menyebar dengan angka kematian masih sedikit.
Oleh sebab itu pasangan ini ingin menikmati momen liburan dengan berlayar sejauh 3.000 mil menuju St Vincent melintasi Samudera Atlantik.
Melakukan perjalanan panjang melintasi Samudera Atlantik memang menjadi tantangan berat bagi pasangan itu.
Mereka hanya bermodalkan perangkat satelit yang mampu menerima 160 pesan karakter saja.
Jadi mereka memberitahu keluarganya untuk tidak memberikan informasi buruk pada mereka.
Melansir dari laman dailymail.co.uk, pasangan itu sebenarnya tahu jika virus itu sudah menyebar ke beberapa negara.
Akan tetapi mereka berpikir jika pandemi ini mungkin tidak akan mempengaruhi perjalanan pelayarannya.
"Pada bulan Februari kami mendengar ada virus di Tiongkok, tapi dengan sedikit informasi yang kami miliki, kami pikir setelah 25 hari berlayar dan tiba di Karibia pandemi itu sudah berakhir," kata Manighetti ke BBC seperti yang dikutip TribunTravel pada Sabtu (25/4/2020).
Selama 25 hari berlayar, mereka tidak memiliki akses internet sama sekali.
Jadi pasangan yang sedang menikmati keindahan alam Samudera Atlantik itu tidak bisa mengetahui kabar terkini tentang penyebaran virus corona (COVID-19).
Namun ketika kapal yang ditumpangi mencapai Pulau Bequia, Karibia, mereka baru mengetahui jika sejumlah pelabuhan menutup perbatasan.
"Kami pertama kali mencoba berlabuh di salah satu pelabuhan Karibia, tapi semua pelabuhan ditutup. Saat itu kami berpikir mungkin ini tindakan pencegahan agar tidak menanggung risiko (terpapar virus corona)," sambung Osborne.
"Lalu kami membeli beberapa data internet dan langsung membuka berita. Kami berdua shyok melihat beritanya," kata Manighetti.
Manighetti mengatakan, karena ia adalah warga negara Lombardy, Italia, pihak berwenang tak mengizinkannya mendarat karena dampak virus corona bisa saja berasal dari tempat asalnya.
Seperti diwartakan dalam theguardian.com, Italia merupakan satu daerah yang terkena dampak besar dari pandemi virus corona.
"Setelah 3 hari tiba di Karibia, Ryan menunjukkan artikel harian dari laman NY Times yang mengatakan jika negaraku menjadi negara paling parah di dunia (terkena dampak pandemi). Aku sama sekali tidak tahu dan langsung menghubungi ayah di rumah," lanjutnya.
Ketika ia mencoba menghubungi ayahnya, ayah Manighetti hanya menjawab "Oh kamu sudah tahu? Jangan panik. Ya memang benar kabar itu".
Manighetti juga memberi kabar ke keluarganya jika ia dan pasangannya baik-baik sana setelah kurang lebih 6 minggu menghabiskan waktu berlayar.
Pasangan itu saat ini sedang berada di Bequia, Saint Vincent dan tidak dapat melanjutkan perjalanan pelayaran lagi karena tak ada perbatasan yang dibuka.
Mereka mengatakan jika ingin melanjutkan perjalanan menjelajahi Karibia sebelum Juni.
"Kami khawatir terjebak di antara musim badai (lautan) dan di tengah pandemi virus corona," lanjutnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di Tribun Travel dengan judul Terlalu Lama Jelajahi Samudera Atlantik, Pasangan Ini Baru Tahu Virus Corona Sedang Melanda Dunia
Source | : | Tribun Travel |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar