GridFame.id - Sudah hampir 5 bulan kita bergelut melawan virus corona di Indonesia.
Jumlah pasien positif Covid-19 masih terus bertambah.
Hingga Minggu (12/7/2020) tercatat penambahan 1.681 kasus baru.
Sehingga jumlah total pasien positif Covid-19 menjadi 75.699 orang.
3.606 orang diantaranya telah meninggal dunia dan 35.638 orang dinyatakan sembuh.
Bukan hanya masyarakat biasa, jumlah pasien meninggal ini juga datang dari para garda terdepan yaitu dokter dan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Dianggap Salah dan Resmi Hapus New Normal, Jubir Pemerintah Ungkap Istilah Baru yang Digunakan
Semakin hari semakin banyak jatuh korban dari kalangan dokter.
Melihat hal itu, dokter Reisa Broto Asmoro, selaku Juru Bicara tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid 19 tampak menunjukkan rasa dukanya.
Seperti diketahui, dokter cantik ini baru satu bulan didapuk menjadi tim juru bicara (jubir) penangan Covid-19.
Lewat unggahan di Instagramnya, dr. Reisa turut mengucapkan belangsungkawa pada rekan-rekan sejawatnya yang gugur saat menjalankan tugasnya melawan Covid-19.
Sedikitnya 8 dokter yang baru saja meninggal karena virus corona.
Ia pun mengungkapkan kesedihannya dan mengatakan sudah terlalu banyak korban.
"Terlalu banyak (emoji)," tulisnya di Instagram story, Minggu (12/7/2020).
Sebagai bentuk duka, Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini juga membagikan gambar hitam di Instagramnya.
Seolah meluapkan kemarahannya, ia pun mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Mempertanyakan hingga kapan korban akan terus berjatuhan.
Ungkapannya ini pun seolah menunjukkan sindiran pada orang-orang yang tak peduli dan masih berlaku seenaknya tanpa mentaati aturan dan protokol kesehatan.
Sudah terlalu banyak
Tenaga medis yang gugur
Teman
Sahabat
Sejawat
Senior
Guru
Inspirator
Pejuang
Edukator
Relawan
Kalau begini, masih mau bertanya siapa yg diuntungkan? Siapa yg dirugikan? Siapa yg korban? Siapa?" ungkap dr. Reisa Broto Asmoro.
"Kalau belum mengerti juga, masih mau bertanya kapan ini akan berakhir?
Sampai kita semua bersatu
Menghadapi musuh yg sama," pungkasnya.
Source | : | |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar