GridFame.id - Tidur dengan suasana yang mendukung membuat kita jadi pulas.
Tapi terkadang cuaca yang panas membuat kita tidak nyaman dan alhasil kita akan menyalakan kipas angin.
Nah, apakah anda sering tidur menggunakan kipas angin?
Kipas angin memang bisa untuk mengusir panas.
Beberapa orang suka menggunakan kipas angin saat mereka tidur.
Berkat kipas angin, udara panas di kamar bisa dihilangkan.
Tapi, tidur dengan kipas angin menyala itu boleh atau tidak, ya?
Penasaran kan? Berikut penjelasannya menurut ahli.
Menurut Pandangan Ahli
Menurut Dr. Michael Benninger dari Head and Neck Institute di Cleveland Clinic, Ohio, melalui laman hellosehat.com, tidur dengan kipas angin menyala memang bisa mengusir udara panas.
Saat udara panas menghilang, maka tidur pun akan lebih nyenyak.
Namun, tetap tidak boleh sering-sering tidur dengan kipas angin menyala.
Udara yang berasal dari kipas angin bisa membuat otot-otot di tubuh kram dan menegang.
Akhirnya, saat bangun, badan malah jadi pegal dan linu.
Kipas angin yang sering digunakan juga akan dipenuhi kotoran dan tungau debu.
Kotoran dan tungau debu itu bisa menyebabkan alergi, lho!
Jika kipas angin sudah kotor, segera bersihkan.
Kalau tidak, kotoran yang ada di kipas angin akan beterbangan di kamar dan terhirup oleh kita.
Jika udara di kamar tidak terlalu panas, sebaiknya jangan menyalakan kipas angin.
Semakin malam, udara akan semakin sejuk, kok.
Kalau udara panasnya tidak tertahankan, kita bisa menyalakan kipas angin.
Namun, jangan arahkan kipas angin ke tubuh kita.
Arahkan kipas angin ke tembok.
Jadi, anginnya memantul ke tembok lebih dulu, baru mengenai tubuh kita.
Angin yang memantul itu sudah cukup, kok, untuk mendinginkan tubuh kita.
Dampak Negatif Kipas Angin Menyala Saat Tidur
Berikut ini, dampak negatif tidur dengan kipas angin menyala.
1. Dehidrasi dan Hipotermia
Menurut webmd.com, dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan.
Sementara, hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius.
Normalnya suhu tubuh manusia yakni 37 derajat celcius.
Terpapar hembusan kipas angin saat tidur dapat menyerap cairan dalam tubuh, kelembaban tubuh akan menurun hingga tubuh kekurangan cairan bahkan dehidrasi.
Ada kemungkinan pula tubuh akan terserang gejala hipotermia karena angin dari kipas angin menyebabkan berkurangnya suhu pada tubuh.
2. Iritasi Sinus
Saat menyalakan kipas angin, maka udara di dalam ruangan akan kering.
Udara kering membuat selaput lendir dalam rongga hidung menjadi kering.
Semakin kering selaput tersebut, maka produksi lendir akan semakin banyak.
Dampaknya, lendir akan menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menyebabkan iritasi sinus.
3. Leher Kaku
Angin dingin yang dikeluarkan kipas angin menyebabkan otot leher menjadi kencang.
Otot yang kencang semalaman mengakibatkan leher dan bahu kaku bahkan kram.
4. Penyakit Bell Palsy
Bell Palsy adalah penyakit di mana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum dan susah berekspresi.
Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam.
Ketika wajah terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, kemungkinan akan mengalami penyakit Bell Palsy.
5. Tubuh Kekurangan Oksigen
Tubuh akan kekurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah.
Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi.
Baca Juga: Bukan Semak-semak Biasa! Daun Sambung Nyawa Terbukti Ampuh jadi Obat Alami 6 Penyakit Mematikan Ini
Udara yang berputar-putar di dalam tubuh tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup.
6. Asma
Penderita penyakit asma atau mudah terkena alergi debu wajib menjauhi kipas angin.
Sebab, kipas angin yang menyala biasanya akan menyedot debu di sekitarnya.
Kipas angin perlu dibersihkan secara rutin.
Terpapar kipas angin yang kotor dapat menyebabkan tenggorokan menjadi gatal, batuk dan mengalami gejala asma.
7. Penyakit Gusi dan Gigi
Setelah semalaman terpapar udara dari kipas angin, mulut dan tenggorokan akan menjadi kering.
Dalam jangka waktu panjang, hal itu dapat mengakibatkan masalah pada gusi dan gigi.
Disarankan ketika tidur dan terpaksa harus memakai kipas angin, untuk membuka jendela atau pintu agar udara bisa berganti.
Penulis | : | Ulfa |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar