Dalam sebuah makalah yang diposting di medRxiv, sebelum tinjauan sejawat, sebanyak 240 pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 parah secara acak diberikan vitamin D3 dosis tinggi maupun plasebo.
Tercatat 6,7 persen dalam kelompok vitamin D memiliki tingkat gizi "kurang", sementara sebanyak 51,5 persen pasien dalam kelompok plasebo.
Namun, berdasarkan penelitian, upaya pemberian vitamin D tersebut disebut tidak menunjukkan hasil.
Hal yang sama juga terjadi ketika para peneliti berfokus pada 116 pasien dengan kekurangan vitamin D sebelum perawatan.
Para penulis mengatakan suplementasi vitamin D tidak efektif untuk mengurangi lama perawatan di rumah sakit atau hasil klinis lainnya di antara pasien rawat inap dengan Covid-19 yang parah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Terbaru Covid-19 Terkait Golongan Darah O dan Vitamin D".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar