GridFame.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa selama ini strategi testing, tracing, treatment (3T) yang dilakukan pemerintah sudah salah.
Hal ini karena menurut Budi Gunadi Sadikin setiap orang bisa saja melakukan tes secara berulang kali.
Dia mengaku bisa melakukan tes sebanyak 5 kali ketika dirinya akan menemui Presiden Jokowi.
Lantas dirinya menyebutkan bahwa hal semacam ini sudah salah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Dirinya menyebutkan bahwa testing pada saat pandemi tidaklah seperti itu, harusnya tes ini dilakukan kepada orang-orang yang berstatus suspek.
Melihat kejadian tersebut, dr. Tirta memberikan komentar terhadap Menkes yang menilai salah pada sistemnya sendiri.
Mengutip dari Instagram @dr.tirta yang diunggah pada Jumat, (22/1/2021), dr. Tirta mengunggah salah satu berita yang ada di portal media online.
Hal ini karena memang selama ini dr. Tirta tengah gencar mengkritik sistem yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah melalui kebijakan.
Dirinya mengatakan salut kepada Menkes karena sudah berani mengakui kesalahan yang dibuat oleh pemerintah.
"Nah akhirnya pak menkes @kemenkes_ri, mengakui hal ini, salut. Kenapa saya salut? Karena dari awal banyak tenaga ahli mengkritik tracing di Indonesia. Dan jarang2 tokoh mengakui kritikan ini," tulis dr. Titrta dalam caption.
Dirinya juga mengatakan bahwa 3T seharusnya digunakan kepada orang yang sudah berstatus suspek Covid-19.
"Ya emang bener ini. 3T itu komponen pentingnya tracing, dan bukan 'aku mau ketemu si A, swab dulu' tapi lebih ke pelacakan ke skitar yg positif ini. Dan diatasin," kata Dr. Tirta.
Kemudian Tirta mengatakan bahwa hal ini tidak selesai lantaran sistem yang sudah menjadi kebijakan ini salah.
"Kenapa ga kelar2? Lha krena testing kita itu malah sebagai syarat ketemu si A si B," ujar Tirta.
Lantas dirinya merasa senang ketika ada tokoh yang mau dikritik dan mau mengakui kesalahan.
"Ini yg dari awal kita kritik. Jarang2 ada tokoh, mengakui salah sistem nya sendiri. Semoga diperbaiki kumendan @kemenkes_ri @budigsadikin," sambungnya.
Hal ini menjadi penjelasan mengapa kita harus melakukan swab dan bagaimana cara pemakaian 3T kepada masyarakat.
Bukan untuk digunakan sebagai syarat kita hendak bertemu dengan seseorang, tapi lebih cenderung kepada orang yang berstatus suspek Covid-19.
Source | : | |
Penulis | : | Luqman Ilham |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar