Makanya Atalarik merasa sedih dan marah atas apa yang terjadi saat ia tidak ada di rumah.
Ia menyebut, tindakan yang dilakukan itu berlebihan.
'Tindakan Pengadilan Agama Cibinong dalam melaksanakan Eksekusi terhadap anak dengan mengerahkan puluhan polisi dari Polres Cibinong dan PROVOS adalah tindakan yang berlebihan dan memancing kerusuhan'
Keramaian yang ditimbulkan juga disebutnya sudah merendahkan martabatnya.
Tidak hanya sampai di situ mempengaruhi psikologis anak-anaknya.
Ia juga menyamakan tindakan itu seperti penggrebekan kasus narkoba atau teroris.
'Tindakan tersebut bagai tindakan penggerebekan sarang narkoba atau teroris. Anak-anak saya justru akan dieksekusi dari rumah mereka sendiri'
Tidak sampai di situ, Atalarik juga menyayangkan tindakan yang dilakukan para pihak berwajib terhadap ibunya.
Disebutnya, ada bentakan dan sikap arogan yang dilayangkan.
'Perlakuan tidak pantas, berupa sikap arogan dan bentakan, juga dilakukan oleh para eksekutor Pengadilan Agama terhadap ibu saya, nenek anak-anak saya, yang berusia 74 tahun'
Terakhir, Atalarik mengatakan juga bahwa tindakan itu semua sudah melanggar hukum.
Ia juga menyertakan foto-foto dari tangkap layar berbagai video infotainment yang meliput bagaimana ramainya pihak berwajib yang datang ke sana.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
Komentar