Hati Ibu Mana yang Tak Sakit! Ternyata Ini Jawaban Atalarik Syach Saat Putrinya Bertanya Siapa yang Melahirkannya ke Dunia
GridFame.id - Perseteruan Atalarik Syah dan Tsania Marwa kembali memanas.
Apalagi, Tsania harus kembali menelan pil pahit lantaran tak bisa membawa pulang kedua anaknya.
Ya, meski telah resmi bercerai pada tahun 2017 silam, namun keduanya masih saja bersitegang memperebutkan hak asuh dua buah hati mereka, Syarif M. Fajri dan Aisyah Shabira.
Padahal, hak asuh anak sudah jelas jatuh ke tangan Tsania.
Namun, Atalarik bersikeras tak ingin menyerahkan buah hatinya pada sang ibu.
Bahkan, belakangan terungkap kalau Atalarik pernah memberikan jawaban ini saat putri bungsunya bertanya siapa yang melahirkannya ke dunia.
Apa, ya jawabannya?
Jawaban Atalarik Syach
Di tahun 2019 lalu, setelah dua tahun terpisahkan dan tak pernah bertatap muka, akhirnya Tsania Marwa bisa melepas rindu dengan buah hatinya.
Namun, menurut Atalarik Syah, pertemuan ibu dan anak itu berlangsung biasa saja tanpa ada rasa haru.
Melansir dari tayangan Rumpi No Secret pada Jumat (26/7/2019) kemarin, Atalarik Syah dan sang manajer, Reta menceritakan pertemuan Tsania Marwa dan anak-anaknya.
"Sangat kondusif, anak-anak itu kan pemalu sama orang baru saya pikir mereka takut, ternyata berani salim sama hakim dan semua," kata Atalarik.
"Ada Umi, salim ayo Abang, dedek itu ada Umi, salim dulu," sambungnya.
Namun, Atalarik juga menyebut kalau dua anaknya itu tidak mau ikut dengan ibunya.
Menurutnya, anak-anak butuh penyesuaian untuk menginap di tempat ibunya yang kemudian menjadi pertimbangan lagi.
Selama dua tahun berlalu, Reta sebagai manajer Atalarik Syah menilai kalau kericuhan rumah tangga artisnya dan Tsania Marwa adalah perihal ego.
"Intinya si papa nurutin egonya, si umi nurutin egonya," kata Reta.
"Dan aku lihat si papa sudah jauh menurunkan egonya," sambungnya.
Menurut penuturan Reta, Atalarik Syah adalah seorang family man yang selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya.
"Kalau Arik ini egois, si dedek pernah nanya 'Papa, aku ini yang lahirin Mama ya', Mama itu mamanya Arik," jelas Reta.
"Tapi Arik jawab 'enggak Dedek, Dedek itu yang lahirin Umi'," timpalnya lagi.
Namun, hati ibu mana yang tidak sakit.
Reta kembali memberi tahu hal mengejutkan.
Ia menyebut kalau anak bungsu Atalarik Syah menganggap panggilan 'Umi' adalah nama Tsania Marwa.
"Tapi dedek nggak tahu Umi itu ibu, dia tahunya itu nama, kayak waktu dedek ulang tahun dia dikasih baju, bilangnya dari 'Tante Umi'," pungkas Reta.
Atalarik Tak Suka Cara Tsania Marwa Jemput Anaknya
Penjemputan Tsania Marwa pada anak-anaknya di rumah Atalarik Syach berlangsung tegang pada Kamis (29/4/2021) kemarin.
Tsania Marwa sudah memenangkan hak asuh anak, tapi sayangnya ia belum bisa membawa pulang atau bahkan menemui anak-anaknya.
Mereka tidak mau keluar dan hanya berbicara dengan ibunya lewat jendela.
Tidak mau terus disalahkan oleh siapapun, Atalarik Syach akhirnya membuat pengumuman kalau anak-anaknya lah yang memilih untuk tinggal bersamanya.
Ia juga membuat surat terbuka atas aksi penjemputan anaknya yang dilakukan Tsania Marwa bersama dengan Pengadilan Agama Cibinong.
Atalarik Syach nampak tidak terima dengan cara mereka menjemput anak, terlebih sambil membawa pihak kepolisian dan PROVOS yang menuai kericuhan.
Hal itu ia sampaikan lewat sebuah unggahan Instagram yang cukup panjang.
'Surat terbuka ini saya sampaikan karena masalah rumah tangga saya sudah menjadi konsumsi publik. Dimulai dari perceraian saya dengan mantan istri saya yang melakukan tindakan Nusyuz hingga saat ini berujung perebutan hak asuh anak, berlanjut keputusan KASASI yang telah memenangkan mantan istri saya, kemudian Pengadilan Agama Cibinong Jawa Barat menetapkan Eksekusi anak-anak saya pada tanggal 29 April 2021'
Ia menyebut anak-anaknya atas kesadaran mereka sendiri memang mau tinggal bersamanya.
'Alhamdulillah, anak-anak dengan kuasa Allah SWT dan atas kemauan mereka sendiri hanya mau tinggal bersama saya, Bapak mereka'
Dikatakan olehnya, saat itu ia sedang tidak ada di rumah.
Makanya Atalarik merasa sedih dan marah atas apa yang terjadi saat ia tidak ada di rumah.
Ia menyebut, tindakan yang dilakukan itu berlebihan.
'Tindakan Pengadilan Agama Cibinong dalam melaksanakan Eksekusi terhadap anak dengan mengerahkan puluhan polisi dari Polres Cibinong dan PROVOS adalah tindakan yang berlebihan dan memancing kerusuhan'
Keramaian yang ditimbulkan juga disebutnya sudah merendahkan martabatnya.
Tidak hanya sampai di situ mempengaruhi psikologis anak-anaknya.
Ia juga menyamakan tindakan itu seperti penggrebekan kasus narkoba atau teroris.
'Tindakan tersebut bagai tindakan penggerebekan sarang narkoba atau teroris. Anak-anak saya justru akan dieksekusi dari rumah mereka sendiri'
Tidak sampai di situ, Atalarik juga menyayangkan tindakan yang dilakukan para pihak berwajib terhadap ibunya.
Disebutnya, ada bentakan dan sikap arogan yang dilayangkan.
'Perlakuan tidak pantas, berupa sikap arogan dan bentakan, juga dilakukan oleh para eksekutor Pengadilan Agama terhadap ibu saya, nenek anak-anak saya, yang berusia 74 tahun'
Terakhir, Atalarik mengatakan juga bahwa tindakan itu semua sudah melanggar hukum.
Ia juga menyertakan foto-foto dari tangkap layar berbagai video infotainment yang meliput bagaimana ramainya pihak berwajib yang datang ke sana.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
Komentar