Sinetron tersebut menceritakan kehidupan Zahra dan Pak Tirta, dikutip dari kompas.com.
Zahra adalah seorang anak SMA yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Ayah Zahra sendiri bekerja sebagai pemetik daun teh di kebun milik pak Tirta.
Namun, sayangnya uang yang dihasilkan Ayah Zahra tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Sehingga, ia harus berhutang banyak kepada majikannya, Pak Tirta.
Zahra yang sadar akan kondisi keluarganya, ia lantas membantu sang ayah menambah pundi-pundi uang.
Kemudian memutuskan untuk berjualan makanan ringan yaitu kripik dan menjajakannya secara berkeliling.
Source | : | kompas,TribunStyle.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar