GridFame.id - Polemik yang terjadi antara Nagita Slavina yang menjadi duta PON XX Papua 2021 masih belum usai.
Arie Kriting yang merasa keberatan terus menyuarakan keresahannya di media sosialnya.
Bahkan Arie Kriting disebut merasa keberatan jika Nagita Slavina menjadi duta PON XX Papua.
Karena dirinya menganggap Nagita Slavina tidak menggambarkan sosok seorang perempuan dari tanah Papua.
Hal ini akan menjadikan Cultural Appropriation yang artinya perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi.
Lantas apa tanggapan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait permasalahan ini?
Mengutip dari Kompas.com, Banyak pihak yang menganggap penunjukkan Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua tidak tepat. Salah satu kritikan datang dari komika Arie Kriting.
Arie Kriting menilai bahwa ikon PON XX Papua seharusnya berasal dari Papua sebagai representasi tepat provinsi paling Timur tersebut.
Polemik penunjukan Nagita Slavina yang kelahiran Jakarta sebagai ikon PON Papua turut menyita perhatian Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto.
Gatot S Dewa Broto menegaskan bahwa pihak Kemenpora tidak ada campur tangan soal penetapan ikon PON Papua.
Dia menjelaskan kewenangan itu sepenuhnya milik PB PON selaku panitia penyelenggara.
"Kami kaget ya karena kami juga tidak tahu, kami tidak ada campur tangan penetapan duta PON," ujar Gatot kepada Kompas.com, Kamis (3/6/2021).
"Kami dapat info itu sejak Senin lalu. Bahkan kami sempat tanyakan ke pihak Kadispora (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga) di sana, mereka pun kaget dan tidak tahu juga."
Menurut Gatot, PB PON seharusnya menyadari bahwa masih banyak tokoh Papua yang bisa menjadi duta PON.
Gatot S Dewa Broto menekankan momen PON ini harus mengedepankan kearifan lokal.
"Poinnya adalah kewenangan penetapan duta ini adalah ranahnya PB PON. Kemudian yang kedua, Nagita dan Raffi tidak salah," ujarnya.
"Isu ini sama saja mengusik nilai-nilai sensitivitas. PB PON seharusnya sadar masih banyak tokoh Papua yang bisa dijadikan duta. Ada artis, atlet, hingga menteri. Statement dari panitia adalah bahwa PON ini milik Indonesia, betul itu. Namun, karena akan berlangsung di Papua harus benar-benar mempertimbangkan kearifan lokal. Saya cuma berharap masalah ini cepat diselesaikan jangan semakin melebar," tutur Gatot S Dewa Broto.
Adapun PON XX Papua semula dijadwalkan digelar Oktober 2020 lalu.
Namun, akibat pandemi Covid-19 jadwal penyelenggaraan diundur menjadi 2-13 Oktober 2021.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polemik Nagita Slavina Jadi Ikon PON Papua, Ini Tanggapan Sesmenpora"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luqman Ilham |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar