GridFame.id - Bagi yang terkonfirmasi positif covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala tak sedikit yang memilih isolasi mandiri di rumah.
Bila memang hendak melakukannya, ada beberapa hal yang perlu diingat.
Salah satunya jangan sampai tidak melapor ke RT atau RW dan bahkan tenaga medis.
Hal ini dilakukan guna memantau kondisi kesehatan sang pasien yang terkonfirmasi positif corona.
Penting untuk melapor meski saat ini kapasitas banyak rumah sakit penuh karena tingginya kasus Covid-19, bukan berarti kita tak perlu melapor jika terkonfirmasi positif Covid-19 dan bisa langsung melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Percaya Gak Percaya! Nike Ardilla Bak Hidup Lagi, Tangis Sang Ibunda Pecah Lihat Kemiripan Amel
Isolasi mandiri dilakukan setelah terlebih dahulu melapor ke tenaga medis setempat.
Selain dilakukan sebagai bagian dari tracing atau penelusuran kontak erat, melapor juga membuat seseorang bisa mendapatkan anjuran terapi dan penanganan yang tepat jika menunjukkan gejala Covid-19.
Boleh enggak ya isolasi mandiri tapi tidak minum obat?
Menurut dr Paulus Arka Triyoga, SpP, Dokter Spesialis Paru dari Eka Hospital Cibubur, "kalau gejala ringan boleh kok enggak minum obat, multivitamin juga bisa."
"Tapi kalau ada keluhan, sebaiknya kami diberi kabar. Kalau batuk, ditambah obat batuk. Kalau pilek, ditambah obat pilek," ucap Arka.
Hal ini penting untuk terus diingatkan karena masih ada masyarakat yang malas atau takut melapor ketika dinyatakan terkonfirmasi positif.
Misalnya khawatir akan didatangi pihak puskesmas dan diketahui statusnya oleh warga sekitar.
Padahal, karena tingginya angka kasus, pemantauan terhadap individu yang melakukan isolasi mandiri kini banyak dilakukan secara jarak jauh.
Jadi, setelah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, sebaiknya langsung melapor ke RT/RW, gugus tugas atau puskesmas setempat.
Lakukan penelusuran kontak terhadap anggota keluarga yang tinggal di satu rumah.
Jika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, pastikan turut melapor.
Menurut dr. Arka ada dua alat yang harus ada ketika seseorang isolasi mandiri di rumah yakni termometer dan pulse oximeter.
"Sekarang sudah mencari rumah sakit karena sedang penuh banget, sebaiknya minimal ada temperatur suhu jadi tau apakah demam atau tidak," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).
Sementara pulse oximeter dapat membantu mengecek saturasi oksigen, terutama jika individu yang terkonfirmasi positif memiliki gangguan respiratorik, seperti batuk atau napas berat.
"Kalau sudah di bawah 93-95 persen itu peringatan," katanya.
Jika kondisi rumah tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, sampaikan pada fasilitas kesehatan untuk dibantu mencarikan tempat isolasi mandiri.
"Kalau di rumah tidak bisa banget, padat, kamar cuma satu dan banyak yang kena, minta tolong pada puskesmas nanti bisa kok dibantu mencarikan tempat isolasi mandiri."
"Setiap Dinas Kesehatan juga punya tempat sendiri, seperti rumah sakit daruratnya," ujar Arka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Alat yang Diperlukan untuk Isolasi Mandiri Covid-19"
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar