GridFame.id - Positif COVID-19 banyak artis tanah air yang berjemur di bawah sinar matahari selama isoman, sebut saja Tyas Mirasih dan BCL.
Memang, berjemur di bawah sinar matahari memancarkan provitamin D yang baik untuk kesehatan tubuh.
Di sisi lain, berjemur juga bisa datangkan mimpi buruk untuk kesehatan tubuh.
Saselovers mungkin pernah merasakan sendiri ketika berjemur, kulit terasa terbakar dan terlihat mengeriput.
Ternyata, bahaya berjemu di bawah sinar matahari tak sampai disitu saja.
Supaya tak jadi mimp buruk, berikut cara berjemu di bawah sinar matahari yang menyehatkan tubuh, serta efek samping berjemur.
1. Membakar Kulit
Waktu optimal berjemur adalah sebelum pukul 10.00 pagi, dengan rentang waktu maksimal 15 menit saja.
Jika terlalu lama berjemur akan mengakibatkan kulit terasa panas seperti terbakar.
Lalu, pada beberapa kasus dapat menimbulkan bekas merah atau gosong pada kulit.
2. Kulit Kering
Sinar matahari yang berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan dermis kulit).
Akibatnya, kulit akan tampak keriput, kendur, dan pori-pori membesar.
3. Merusak Mata
Mengapa sinar matahari bisa merusak kornea mata?
Sinar UV (ultraviolet) yang berlebihan dari matahari dapat menyebabkan gangguan pada mata.
Maka dari itu, disarankan menggunakan kaca mata hitam saat berjemur.
Baca Juga: Tak Melulu Berbentuk Obat, Vitamin D Untuk yang Positif Covid-19 Bisa Dari 8 Makanan Murah Ini Kok!
4. Kanker Kulit
Efek jangka panjang paparan radiasi sinar matahari bisa berdampak pada tumbuhnya kanker kulit pada tubuh.
Sebagai informasi, radiasi sinar UV A & UV B berada di puncak pada pukul 11-14 siang.
Maka dari itu, Saselovers sebaiknya berjemur sebelum jam 10 pagi, dan tidak lebih dari 15 menit.
Jangan lupa gunakan kacamata hitam dan pakaian yang nyaman saat berjemur.
Yuk, jaga kesehatan!
Artikel ini telah tayang di Bobo.id dengan judul: Bahaya Terlalu Lama Berjemur, Ketahui Efek Buruk Sinar Matahari bagi Tubuh
Source | : | bobo.id |
Penulis | : | Sera B |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar