Diberitakan TribunLombok.com, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumbawa, Faisal mengatakan, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Empang telah menelusuri dan mendapatkan informasi, bahwa pengantin pria dalam tekanan keluarga.
Menurutnya, ada keluarga yang setuju dan tidak setuju, mempelai pria menikahi si wanita.
"Karena mereka (laki-laki dan perempuan) masih ada hubungan kekeluargaan, masih keluarga dekat," kata Faisal dikutip dari Tribunnews, Kamis (8/7/2021).
Diketahui, pasangan pengantin itu sama-sama berdarah Suku Mbojo, Bima.
Pihak keluarga yang tidak setuju dengan pernikahan itu, membisiki si pria agar menalak si wanita setelah ijab kabul.
Dalam kebingungannya, si pria pun nekat mengikuti anjuran tersebut dan menalak sang istri yang baru beberapa menit dinikahinya.
"Ini informasi kepala KUA Empang kepada saya," ujarnya.
Insiden itu berakhir damai, pengantin pria telah meminta maaf dan pihak keluarga pengantin wanita juga telah memaafkan pria tersebut.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar