GridFame.id - Ini dia biodata Shirin Safira, artis sinetron yang tengah jadi sorotan.
Hal itu terjadi pasca dirinya dituding jadi pelakor setelah ceritanya viral di Tik Tok.
Shirin Safira disebut namanya setelah si pengunggah video menyebut kalau pelakor yang merebut suami kakaknya adalah artis sinetron azab.
Perannya juga sering jadi pelakor, makanya ia disebut terlalu mendalami peran.
Sebenarnya siapa Shirin Safira?
Langsung simak biodatanya berikut ini.
Nama Shirin Safira belakangan jadi pembicaraan seiring dengan mencuatnya curhatan soal artis sinetron azab yang dituding merebut suami orang.
Profil Shirin Safira pun kini dicari-cari.
Seorang warganet mengunggah curhatannya tentang nasib runah tangga sang kakak yang hancur karena sang suami selingkuh.
Diduga, suami kakaknya tersebut selingkuh dengan seorang artis sinetron azab.
Dari unggahan status yang memperlihatkan seseorang diduga suami dan artis sinetron azab itu, publik lantas mengaitkannya dengan sosok Shirin Safira.
Shirin Safira adalah artis FTV sekaligus artis sinetron azab yang lahir pada 12 November 1993.
Shirin telah wara-wiri di layar televisi membintangi beragam sinetron, termasuk berperan menjadi pelakor di sejumlah FTV dan sinetron azab.
Total sampai saat ini, Shirin Safira telah membintangi 66 judul sinetron dan FTV.
Artis kelahiran Bogor, Jawa Barat ini juga membintangi sinetron besar seperti Jodoh Wasiat Bapak, Ganteng-ganteng Serigala, hingga Tukang Ojek Pengkolan.
Hingga berita ini diturunkan, Shirin Safira masih berstatus belum menikah.
Dilansir dari Tribunnews.com, Shirin Safira pernah terlibat kasus penipuan senilai 2M pada pertengahan tahun 2016 lalu.
Diketahui, ada seratus orang yang mengaku tertipu ulah manis Shirin dan Saira Jihan. Saira adalah kakak kandung Shirin.
Umi Basuki (32), salah satu korban dugaan penipuan itu, menceritakan, total kerugian para korban mencapai Rp 2 milliar.
Dalam laporan polisi, Umi mengadukan Saira sebagai pihak terlapor.
“Saira menyebarkan tawaran paket tur ke Jepang dengan harga murah di media sosial di awal April 2015,” kata Umi dikutip dari Tribunnews.com
Model penawaran tur adalah, setiap calon peserta hanya perlu membayar Rp 12,5 juta untuk bisa jalan-jalan di tiga kota di Jepang selama sepekan. Pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cicilan.
“Itu sudah termasuk biaya akomodasi, kecuali makan dan tiket pesawat pulang-pergi Jakarta-Jepang,” kata Umi.
Masih dilansir dari Tribunnews.com, setiap korban memesan paket tur murah dan meriah tadi di waktu terpisah.
Ada yang mulai memesan sejak April 2015, ada pula Desember 2015
Saira membagi waktu keberangkatan tur ke Jepang di bulan berbeda untuk beberapa kelompok.
Ada yang berangkat Selasa (5/4/2016), ada pula yang berangkat 6 Mei 2016.
Kecurigaan terjadinya penipuan menguat setelah pemberangkatan tur ke Jepang yang semestinya dilakukan Selasa kemarin dibatalkan tanpa ada pemberitahuan.
Para korban lalu saling berbincang lewat situs Kaskus.
Dari obrolan itu, para korban yang diwakili Umi melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar