"Supaya bisa lebih cepat dan kita belajar dari pengalaman kita bagaimana mengurangi laju penularan yang terjadi di Jawa," ujarnya.
Di samping itu, Budi mengatakan, deteksi kasus (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) harus ditingkatkan untuk menekan angka kematian. Ia mengatakan, pasien yang meninggal akibat Covid-19 karena terlambat masuk ke RS dan jumlah testing yang masih rendah. Untuk itu, Budi mengatakan, sudah meminta kabupaten/kota dengan positivity rate di bawah 5 persen untuk melakukan testing 1 per 1.000 penduduk per minggu. Sementara, kabupaten/kota dengan positivity rate lebih dari 25 persen harus melakukan testing 15 per 1.000 penduduk per minggu.
"Ini targetnya sudah masuk di inmendagri, waktu PPKM di Jawa-Bali, kita akan replikasi ini di luar Jawa PPKM level 4," ucap Budi. Lebih lanjut, Budi mengatakan, dengan jumlah testing yang tinggi, maka pasien yang sakit dapat segera diketahui dan diberikan penanganan sehingga dapat menekan angka kematian. "Cepat kita karantina, sudah tidak menularkan ke orang lain dan yang untuk perawatan cepat kita rawat sehingga bisa mengurangi kematian," pungkasnya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar