GridFame.id - Sejenak lupa lara, kabar pilu kini berganti bahagia.
Mungkin hal tersebut kini yang dirasakan masyarakat di tengah kepiluan kasus Covid-19 di tanah air, kabar membanggakan datang dari Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucap selamat dan terima kasih atas keberhasilan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Hal tersebut disampaikan Jokowi di akun instagram resmi miliknya.
Dikatakan Jokowi kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi hadiah ulang tahun bagi perayaan kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.
"Kemenangan ini menjadi kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia," tulis Jokowi melalui akun Instagram dan Twitter resmi miliknya, @jokowi, Senin (2/8/2021).
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi yakin perjuangan Greysia dan Apriyani tidak mudah. Keduanya telah berupaya keras sehingga mampu menumbangkan lawan di pertandingan yang sengit.
Oleh karenanya, Presiden amat mengapresiasi kemenangan ini.
"Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo dalam pertandingan yang alot dan mendebarkan, siang ini," kata Jokowi.
"Selamat dan terima kasih Greysia/Apriyani!," tuturnya. Untuk diketahui, Greysia/Apriyani berhasil menang mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) pada partai final, Senin (2/8/2021) pagi.
Greysia/Apriyani menang dua gim langsung
Berlaga di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-15 dalam tempo 55 menit.
Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade. Sebelumnya, prestasi terbaik ganda putri Indonesia di kompetisi multicabang olahraga empat tahunan itu hanya perempat final, yakni pada Olimpiade Rio 2016 (Greysia Polii/Nitya Krishinda).
Kesuksesan Greysia/Apriyani memastikan Indonesia mendapatkan medali emas pertamanya di Olimpiade Tokyo 2020.
Netizen pun rama-ramai mengucap selamat dan turut bangga atas kemenangan Greysia dan Apriyani.
"Kami bangga, terima kasih," ujar akun Grace.
"Sejenak lupa lara dengan Covid-19, ada kabar bahagia Greysia/Apriyani bawa medali emas. Terima kasih telah menyatukan kami membuat lupa dengan berita duka," papar akun Intan.
"Kabar kemenangan kalian seperti angin segar di tengah kabar duka, terima kasih Greysia dan Apriyani. Kami bangga," kata akun Yunita.
Sejalan dengan kabar kemenangan ganda putri Indonesia, di sisi lain terkait update jumlah kasus corona di tanah air mengalami penurunan khususnya di pulau Jawa.
Penurunan kasus Covid-19 di Jawa-Bali
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 di Jawa dan Bali mengalami penurunan setelah 13 hari menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Namun, Budi mengatakan, penurunan kasus Covid-19 di Jawa-Bali diiringi dengan kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa.
"Ada penurunan di Jawa itu juga dibarengi dengan kenaikan di luar Jawa, karena di Jawa kena duluan, naik sangat tinggi kita lakukan intervensi, kemudian menurun, luar Jawa sekarang yang naik," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, dikutip dari Kompas.com Senin (2/8/2021).
Budi mengatakan, jumlah penduduk di luar Jawa dan kasus konfirmasi Covid-19 di wilayah tersebut, lebih sedikit daripada penduduk di Pulau Jawa-Bali, sehingga di tingkat nasional kasus Covid-19 terlihat menurun. M
Meski demikian, Budi mengatakan, pihaknya tetap melakukan intervensi terhadap provinsi-provinsi di luar Jawa dengan mereplikasi apa yang telah dilakukan di Pulau Jawa-Bali saat terjadi lonjakan kasus.
"Supaya bisa lebih cepat dan kita belajar dari pengalaman kita bagaimana mengurangi laju penularan yang terjadi di Jawa," ujarnya.
Di samping itu, Budi mengatakan, deteksi kasus (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) harus ditingkatkan untuk menekan angka kematian. Ia mengatakan, pasien yang meninggal akibat Covid-19 karena terlambat masuk ke RS dan jumlah testing yang masih rendah. Untuk itu, Budi mengatakan, sudah meminta kabupaten/kota dengan positivity rate di bawah 5 persen untuk melakukan testing 1 per 1.000 penduduk per minggu. Sementara, kabupaten/kota dengan positivity rate lebih dari 25 persen harus melakukan testing 15 per 1.000 penduduk per minggu.
"Ini targetnya sudah masuk di inmendagri, waktu PPKM di Jawa-Bali, kita akan replikasi ini di luar Jawa PPKM level 4," ucap Budi. Lebih lanjut, Budi mengatakan, dengan jumlah testing yang tinggi, maka pasien yang sakit dapat segera diketahui dan diberikan penanganan sehingga dapat menekan angka kematian. "Cepat kita karantina, sudah tidak menularkan ke orang lain dan yang untuk perawatan cepat kita rawat sehingga bisa mengurangi kematian," pungkasnya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar