Menurut penelitian, fitur virologi Lambda dan bagaimana mereka berevolusi belum diketahui secara jelas.
Studi lain juga menemukan bahwa varian Delta menunjukkan beberapa tingkat resistensi terhadap vaksin Covid-19.
“Tidak ada yang menginkan ada virus yang memiliki kemampuan menyebar lebih cepat dan resistan terhadap vaksin. Ini mengkhawatirkan," kata Quigley.
Dia menambahkan, ini artinya para ilmuwan perlu mengembangkan vaksin baru ketika kita menemukan bukti tersebut.
"Kabar baiknya, kita belum sampai di sana," katanya.
Diberitakan Kompas.com 19 Juni 2021, WHO menyebutkan, varian Lambda awalnya terdeteksi di Peru pada Agustus 2020 dan sejak itu dilaporkan di 29 negara di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Latin, termasuk Argentina dan Cile.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar