GridFame.id - Roda berputar dalam kehidupan bak benar adanya.
Kebanyakan artis lawas yang sempat naik pada zamannya, kebanyakan nasibnya menjadi pilu setelah tak tenar lagi.
Seperti yang terjadi salah satu artis cantik satu ini.
Dahulu artis yang sangat cantik dan terkenal di era 50-an selalu dielu-elukan masyarakat.
Kecantikkanya sampai membuat mendiang Soekarno terpesona hingga mengidolakannya.
Artis yang dimaksud adalah Titien Sumarni. Mungkin nama Titien Sumarni begitu asing bagi generasi sekarang.
Ya, di era 1950-an, saking terkenalnya, Titien Sumarni jadi idola Soekarno Presiden Pertama Indonesia tersebut.
Namun, meski tersohor hingga diidolakan Presiden Soekarno, kisah hidup Titien Sumarni berakhir pilu.
Dilansir TribunJatim.com dari Wikipedia, sejak usia 20-an, Titien Sumarni sudah terjun di dunia hiburan Indonesia melalui debutnya di film 'Seruni Laju'.
Titien Sumarni menjadi artis tersohor dan dipuja pada era tersebut, puluhan film sudah dibintanginya.
Titien Sumarni lahir di Surabaya pada masa kolonial Belanda, 28 Desember 1930. Dalam diri Titien Sumarni mengalir darah Jawa dan Sunda.
Ayahnya, seorang pembantu wedana di Surabaya, meninggal ketika ia masih berusia tiga tahun.
Saat berusia enam tahun, ia pindah ke kampung halaman ibunya, Tasikmalaya.
Menjadi gadis desa di Tasikmalaya, Titien Sumarni mengembangkan minatnya dalam seni peran.
Ia dilatih oleh paman yang juga kemudian menjadi suaminya, Mustari.
Nah, perjalanan cinta Titien Sumarni cukup pelik, tak kalah dengan drama sinetron masa kini.
Titien Sumarni menikah muda dengan Mustari, seorang pegawai negeri biasa.
Ia menikahi Mustari karena bermaksud balas dendam pada kekasihnya yang seorang perwira militer Indonesia.
Ia balas dendam dengan mantan kekasihnya karena telah berselingkuh dengan istri Mustari.
Setelah menikahi Mustari, Titien Sumarni berhenti sekolah dan memulai kariernya sebagai aktris.
Sejak saat itu, Titien Sumarni pun memulai langkah barunya di dunia hiburan sebagai seorang aktris.
Ia menghibur tentara republik yang sedang berjuang dalam perang kemerdekaan hingga bersama suaminya, ia pindah ke Jakarta.
Beberapa tahun berkarier sebagai seorang aktris, Titien Sumarni sudah mengumpulkan banyak prestasi. Lima tahun berkarya, Titien Sumarni membintangi tiga puluh judul film.
Satu di antara suaminya adalah seorang perwira tinggi yang tidak mengakui Titien Sumarni sebagai istrinya.
Film terakhir Titien Sumarni adalah 'Djandjiku' pada tahun 1956.
Sejak itu, popularitas Titien Sumarni semakin menurun dan membuat sosoknya lenyap dari sorotan publik.
Lama menghilang, sosok Titien Sumarni kembali ditemukan seorang wartawan, TribunJatim.com melansir Nakita.
Saat itu, ia dikabarkan hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil milik mucikari dekat Stasiun Bandung. Hidupnya disebut berubah drastis dan Titien jatuh miskin.
Selama ia tinggal bersama kelima putranya, Titien Sumarni hanya mengandalkan belas kasih dari orang sekitar.
Padahal saat namanya terkenal sebagai seorang bintang film, Titien Sumarni begitu dipuja dan terkenal kaya raya.
Mulai perhiasan emas, mobil, hingga rumah elite, yang dimiliki Titien Sumarni, mendadak tak berwujud.
Bahkan untuk pakaian sehari-hari pun, Titien Sumarni dikabarkan hanya memiliki empat potong pakaian.
Ketika hidup sebatang kara, Titien Sumarni ditemukan sedang menderita penyakit infeksi paru-paru yang sudah cukup parah.
Pada 15 Mei 1966, Titien Sumarni pun menghembuskan napas terakhirnya di Bandung.
Titien Sumarni meninggal setelah beberapa hari dirawat berkat bantuan teman-temannya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Diidolakan Soekarno, Nasib Titien Sumarni Sang Artis Tersohor Era 50-an Justru Berakhir Pilu"
Source | : | TribunJatim.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar