Tak dapat penuhi tagihan listrik yang jumlahnya sentuh angka Rp5 juta, Indri Giana pun lantas ambil langkah.
Ia mencari pinjaman agar bisa tutupi tagihan dan tidak dicabut penerangan dari rumah mewahnya.
"Jadi ya saya akan bayar ya mas hari ini, entah uangnya dari mana ya. Yang jelas kita lunasin hari ini dan nanti ke depannya Insya Allah kita gak bakal telat lagi," kata Indri.
Bakal segera lunasi tagihan hari itu juga, Indri bak kapok mengaku tak akan telat lagi untuk membayar.
Tak ingin apa yang ia alami ini terulang dan jadi pelajaran untuk ke depannya, ustaz Riza tampak menangis.
"Saya malu banget karena saya belum pernah seperti ini. Saya nggak bayar listrik tuh belum pernah," kata ustaz Riza.
Tak ingin dibuat sakit hati, ustaz Riza minta jika sampai terulang lagi, minta agar diputus putus saja tanpa banyak berbicara.
"Kalau diputus-diputus aja, kalau pun saya melakukan nggak menyiksa pada saya," kata ustaz Riza.
Tak ingin rasakan tersiksa lagi karena utang, ustaz Riza merasa tertekan baik dari baik dirinya sendiri maupun istri.
Baca Juga: Dijamin Tubuh Jadi Singset, Coba Manfaatkan Air Rebusan Pisang Sebagai Bahan Alami
Ustaz Riza Tidak Bangkrut
Dalam tayangan berdurasi 2 menit 11 detik itu, ustaz Riza menyampaikan klarifikasinya.
Ia seakan geram dengan isu tak bisa bayar listrik.
Saya cuma mau klarifikasi 'gara-gara PLN ustaz Riza bangkrut', bangkrut dari mana?
Saya cuma ingin meluruskan berita media online yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Gara-gara masalah listrik, saya diberitakan bangkrut. Gara-gara masalah listrik, saya diberitakan melarat," ungkap ustaz Riza.
Kemudian, ustaz Riza pun menegaskan jika ia hanya telat membayar karena ada suatu hal bukan tak bisa membayar.
"Masa iya Rp 5 juta gara-gara gak bisa bayar listrik saya melarat, saya kan bisa jual 1 kursi saya seharga Rp 5 juta untuk bayar listrik kalau memang mau.
Ini bukan tidak membayar tapi tertunda karena ada hal, tetap saya bayar ada uang, karena memang transfernya telat jadi saya bayarnya juga telat," sambungnya.
Source | : | |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar