Temuan penelitian yang telah diterbitkan di JAMA Internal Medicine ini menunjukkan, bahwa aman bagi sebagian besar individu untuk menerima dosis kedua vaksin mRNA Covid-19.
Setelah reaksi dosis pertama, spesialis alergi mungkin dapat membantu memandu penilaian risiko/manfaat dan membantu menyelesaikan vaksinasi yang aman," ujar rekan penulis penelitian dan direktur klinis Unit Alergi dan Imunologi Klinis di MGH, Aleena Banerji, MD.
Terpisah, sementara studi lain mengungkapkan hal yang berbeda. Di mana studi yang dilakukan peneliti di Standford University School of Medicine menjelaskan bahwa alergi terhadap vaksin Covid-19 berbasis mRNA cenderung jarang ditemukan atau dilaporkan.
Jikapun ada, kebanyakan reaksi atau efek samping vaksin mRNA cenderung ringan dan bisa diobati.
Temuan studi ini, seperti dilansir dari Science Daily (21/9/2021) yang telah dipublikasikan di Jurnal JAMA Network Open secara daring pada 17 September 2021 lalu.
“Kami ingin memahami spektrum alergi terhadap vaksin baru dan memahami apa yang menyebabkannya,” ujar penulis senior studi tersebut, Kari Nadeau, MD, PhD, Professor di Yayasan naddisy dalam Alergi Makanan Anak, Imunologi, dan Asma.
Baca Juga: Belum Diizinkan Vaksinasi Covid-19 Akibat Komorbid? Simak Cara Dapatkan Surat Keterangan dari Dokter
***
Source | : | Reuters,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar