Gridfame.id- Sebuah postingan sempat membuat geger masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu.
Bagaimana tidak pasalnya dalam unggahan tersebut, pengunggah mengklaim bahwa vaksin Sinovac dan AstraZeneca mengandung DNA babi.
Potingan ini dibagikan melalui Facebook pada (19/9/2021).
Narasi yang beredar di masyarakat
Informasi vaksin Sinovac dan AstraZeneca terkait kandungan babi di dalamnya sempat diunggah oleh akun Facebook, berikut narasi yang beredar.
Yg di suntik nyan kon daging, kon enzim babi, tapi DNA babi,tgk.
Si drou aneuk ingin tupeu sou yah jih, sou mak jih, maka DNA nyou yg di cek, tgk sangat bahaya that but Komunis/PKI dajjal penjajah Indonesia jawa teroris nyan, tgk. Meunyou DNA tanyou nyan ka jeut keu DNA bagi, sangat-sangat bahaya, tgk
Bukan hanya itu, terdapat isi percakapan dalam tangkapan layar WhatsApp berbunyi:
Hati-hatilah DNA Manusia
Diubah jadi DNA babi
Saya dan keluarga besar ogah divaksin Corona
Vaksin Sinovac buatan China dan vaksin AstraZeneca buatan Inggris, yang sama-sama mengandung DNA babi, wapres Ma’ruf Amin, tidak jadi persoalan?
Sinovac mengandung babi
MUI dalam fatwanya Nomor: 02 tahun 2021 tentang Poduk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co.LTD China dan PT Bio Farma (Persero) telah menegaskan bahwa vaksin Sinovac tidak mengandung bahan turunan babi.
Pihaknya juga mengungkap bahwa bahan yang digunakan berasal dari bagian tubuh manusia pada seluruh tahapan proses seleksi.
Meski produksi Sinovac bersentuhan dengan barang najis mustawassithah, sehingga dihukumi mutanajjis, tetapi sudah dilakukan pensucian yang telah memenuhi ketentuan pensucian secara syar’i.
BPOM juga menegaskan bahawa Sinocav tidak ada kandungan dari bahan babi.
“Berdasarkan data yang diberikan Sinovac, bahan yang menyangkut, bahan aktif atau pendukung menunjukkan tidak mengandung babi,” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito dikutip Kontan.
Penny juga menambahkan, bahan yang biasanya menggunakan kompenen babi tersebut telah diganti. Pada vaksin Sinovac, hal itu menggunakan rekayasa genetik.
Source | : | kompas,mui.or.id |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar