Merasa tidak membutuhkan lagi barang-barang mewah tersebut, Soimah memilih untuk hanya menyisakan satu jam tangan mewah dan menurutnya itu sudah cukup. Bahkan, tidak hanya jam tangan, penyanyi asal Pati, Jawa Tengah itu juga menjual hampir semua koleksi tas mewahnya.
"Selain jam, tas-tas, satu lemari 'iki nggo opo jane?' iki bukan fashion-ku, aku sebenarnya enggak gitu, itu bukan aku," kata Soimah. Mungkin sama seperti orang lain yang mengoleksi tas mewah untuk investasi, Soimah dulu juga memiliki pemikiran seperti itu.
"Awalnya alasannya begitu, investasi," ucap Soimah diiringi tawa. "Ada beberapa brand yang memang bisa buat investasi, cuma semakin ke sini aku tuh enggak pernah makek (dipakai)," lanjutnya.
Soimah justru lebih nyaman memakai tas biasa anyaman dari pasar. Apalagi dia juga tinggal di Yogyakarta yang tidak begitu memerlukan memakai tas mewah.
"Arep dipake nang endi, nang Jogja, (mau dipakai di mana di Jogja) mau ngapain di Jogja pakai barang-barang merek, sopo arep ndelok (siapa mau lihat), enggak penting juga," tutur Soimah. "Kadang pakai tas keranjang dari pasar anyaman itu, lha iku nyaman banget," sambungnya.
alaupun demikian, Soimah tetap menyisakan beberapa tas mewahnya untuk keperluan pekerjaan. "Satu dua udah cukup, akhirnya tak jual semua, nyisain beberapa," ucap Soimah.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar