GridFame.id - Selebgram ternama meninggal dunia usia cekikikan, jangan pernah coba-coba tertawa berlebihan karena dampaknya bisa membahayakan.
Tertawa memang dapat meningkatkan suasana hati dan mood seseorang.
Namun ternyata tertawa terlalu keras atau berlebihan bisa berbahaya.
Sebenarnya, tertawa itu memang tidak membunuh, tetapi terdapat suatu kondisi yang dapat dipicu oleh kekuatan aktivitas tersebut.
Dilansir Healthline bahaya tertawa berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dapat mengancam jiwa.
Seperti yang dialami selebgram ternama ini, duh penting untuk kenali tanda bahanya!
Seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Bahaya Tertawa Berlebihan, Sebabkan Asma hingga Kematian"
Tertawa berlebihan bisa membuat aneurisma otak pecah.
Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak.
Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan tersebut bisa pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Tertawa berlebihan bahaya pada otak, dapat membuat aneurisma pecah yang dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak.
Tekanan yang meningkat ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.
Selebgram Ternama Meninggal Dunia Usai Cekikikan
Petugas kepolisian mengungkapkan, penyebab kematian selebgram Gabby Petito karena pencekikan. Dalam jumpa pers, petugas Koroner Drent Blue berujar, masih banyak detail yang tidak dapat ia sampaikan tentang kematian Gabby Petito.
Tetapi, kata Drent Blue, tubuh perempuan berusia 22 tahun itu tampaknya sudah ditinggalkan di hutan belantara selama tiga hingga empat minggu. Drent Blue menolak menjawab apakah mayat Gabby Petito saat ditemukan mengalami memar, dikubur, atau tergeletak di atas tanah.
Lebih lanjut, Drent Blue mencatat, menurut sampel DNA Gabby Patito, ia tidak sedang hamil. Sementara itu, pencarian tunangan Gabby Petito yang berusia 23 tahun, Brian Laundrie, masih berlangsung.
Sebagai informasi, Gabby Petito menghabiskan musim panas dengan bepergian bersama Brian Laundrie ke Amerika Serikat.
Mereka mendokumentasikan petualangan di media sosial. Namun, Brian Laundrie kembali ke rumah orangtuanya di Florida tanpa Gabby Patito dengan menggunakan van mereka.
Brian Laundrie dikabarkan pergi mendaki setelah Gabby Petito dilaporkan hilang. Sekarang, polisi masih mencari pria tersebut.
Orangtua Brian Laundrie mengatakan kepada penyidik bahwa anaknya meninggalkan rumah pada 14 September 2021 untuk mendaki Carlton Reserve.
Oleh karena itu, petugas kepolisian melakukan pencarian di area seluas 25.000 hektar. Diberitakan sebelumnya, Petito dilaporkan hilang pada 11 September lalu.
Gabby Petito saat itu berhenti dari pekerjaannya dan melakukan petualangan pada bulan Juli dengan pacarnya Brian Laundrie.
Mereka pun mendokumentasikan perjalanan di Instagram. Dalam salah satu video YouTube yang dipublikasikan selama perjalanan, Petito dan Laundrie terlihat bermesraan, menikmati matahari terbenam bersama, dan berjalan-jalan di pantai.
Tetapi pada 1 September 2021, Laundrie kembali ke rumahnya di North Port, Florida sendirian dengan van milik Petito.
Sepuluh hari kemudian, keluarga Petito mengajukan laporan orang hilang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selebgram Gabby Petito Meninggal Dunia karena Cekikan "
Bahaya Tertawa Berlebihan
Serangan asma
Mengalami emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma. Ini termasuk menangis, stres, kegembiraan sampai tertawa. Beberapa orang hanya mengalami gejala asma ringan. Namun di sisi lain, tertawa keras dan berlebihan dapat memicu serangan asma yang parah, sehingga mengalami kesulitan bernapas.
Tanpa pengobatan asma sesegera mungkin, serangan asma yang disebabkan oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.
Kejang gelastik
Bahaya tertawa berlebihan dan terlalu keras, dapat memicu kejang gelastik. Kejang gelastik biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.
Orang yang kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai.
Ekspresi emosional ini dipaksakan dan tidak terkendali. Kejang gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus. 4. Asfiksia Kematian karena tertawa juga dapat terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan sesak napas atau mati lemas.
Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Jenis kematian ini kemungkinan terjadi karena overdosis nitrous oxide. Nitrous oxide umumnya dikenal sebagai gas tawa, anestesi inhalasi yang digunakan selama beberapa prosedur perawatan gigi.
Syncope Sinkop
Hilangnya kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah yang tidak mencukupi ke otak. Ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan detak jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih.
Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang berat. Jika disebabkan oleh kondisi jantung ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Sinkop yang dipicu oleh tawa mungkin tidak menyebabkan serangan jantung, namun dapat menyebabkan cedera yang mengancam jiwa jika Anda pingsan dan kepala terbentur.
Kematian karena tertawa memang tidak sering terjadi, tetapi bisa terjadi dalam keadaan tertentu. Jangan abaikan gejala tidak biasa yang muncul setelah tertawa berlebihan.
Baca Juga: Penuhi Syarat Berikut Ini! Dijamin Bansos BPNT Rp200 Ribu Oktober 2021 Otomatis Cair
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar