Virus tersebut juga memengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.
Pada fase akhir, yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, pasien juga bisa mengalami orchitis atau radang testis
Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara hari kedelapan dan sembilan hari setelah onset atau awal terjadinya penyakit, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.
WHO menyebutkan, tingkat kematian berkisar antara 24 persen hingga 88 persen pada wabah sebelumnya, tergantung pada jenis virus dan manajemen kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan belum ada terapi ataupun obat khusus yang bisa diterapkan untuk virus ini.
“Saat ini, tidak ada terapi atau obat khusus yang disetujui untuk penyakit virus Marburg,” terangnya.
Meskipun tidak ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui, rehidrasi oral atau intravena serta pengobatan gejala spesifik bisa memperbesar tingkat kelangsungan hidup.
***
Source | : | Reuters,kompas,kontan |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar