GridFame.id- Vaksin Zivifax akhirnya mendapat restu dari Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tepatnya pada (7/10/2021) BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) kepada vaksin Covid-19.
Ini artinya vaksin Zivifax merupakan urutan ke-10 deretan daftar vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengungkap bahwa persetujuan EUA ini diberikan setelah dilakukan serangkaian uji pre-klinik dan uji klinik untuk menilai keamanan, imunogenisitas, dan efikasi atau khasiat dari vaksin Covid-19 Zifivax.
Seperti diketahui, Zivifax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical .
Melansir dari laman resmi Sekretariat Presiden (14/10/2021), vaksin Zivifax digunakan untuk indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan virus corona pada orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Berikut rangkaian fakta menarik dari vaksin Zivifax yang dapat persetujuan BPOM
1. Buatan China
Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. dan Chinese Academy of Sciences.
Melansri AP News, 16 Maret 2021, uji klinis fase 1 dan fase 2 dan uji coba fase terakhir untuk vaksin Zifivax dilaksanakan tiga negara, yakni Uzbekistan, Pakistan dan Indonesia.
Jumlah subjek uji dari Indonesia yang berpartisipasi dalam studi klinik vaksin ini sekitar 4.000 subjek uji.
Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China sendiri yang memimpin pengembangan vaksin subunit protein ini.
Vaksin Zifivax menggunakan platform rekombinan protein subunit untuk memicu respons imun.
Para ilmuwan menumbuhkan versi protein yang tidak berbahaya dalam sel dan kemudian memurnikannya, sebelum dirakit menjadi vaksin dan disuntikkan.
3. Diberikan 3 dosis
Berbeda dari vaksin lainnya yang membutuhkan 1-2 dosis suntikan untuk mendapatkan dosis lengkap, vaksin Zifivax membutuhkan 3 kali suntikan dosis vaksin.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.
4. Gejala pasca vaksin bisa diatasi
Mengutip melalui laman resmi Unpad (14/10/2021), secara umum, vaksin Zifivax tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius.
Bahkan, KIPI pada vaksin ini hampir sama dengan vaksin Sinovac, yaitu nyeri di bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, hingga nyeri otot.
5. Vaksin Zivifax aman dan halal
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan vaksin Zifivax aman dan halal.
Hal ini tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 53 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Anhui China.
Ketua MUI Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh menyebut sebelum ditetapkan sebagai vaksin yang halal dan aman, vaksin Zifivax sudah melalui beberapa tahapan pemeriksaan.
"Secara internal dilakukan rapat tim auditor dan juga expert meeting. Setelah itu dirumuskan pada aspek teknis hasil dari pemeriksaan Tim Auditor LPOM MUI, disampaikan ke Pimpinan MUI melalui Komisi Fatwa," jelas Asrorun mengutip PMJ (14/10/2021).
Dirinya juga mengungkap bahwa fatwa tersebut bahkan sudah ditetapkan pada tanggal 28 September 2021.
"Fatwa ini dibahas dan ditetapkan pada tanggal 28 September 2021 Masehi bertepatan dengan 21 Safar 1443 Hijriyah. Fatwa ini adalah jawaban hukum Islam, maka pendekatannya adalah pendekatan hukum Islam didalam menetapkan fatwanya," tukasnya.
Baca Juga: Apa Akibatnya Jika Telat Dapatkan Vaksin Dosis Kedua? Begini Kata Kemenkes
Source | : | Unpad.ac.id,Kompas,PMJNews |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar