Namun, lagi-lagi, tidak ada bukti kuat tentang arti mimpi dan kamu harus menafsirkannya dengan cara yang masuk akal bagimu.
Loewnberg menekankan, mimpi adalah proses berpikir.
Semua cerita yang terjadi saat mimpi sebetulnya adalah pikiran alam bawah sadar.
Namun, selama tidur, alih-alih berbicara pada diri sendiri, pemikiran tersebut diterjemahkan ke dalam simbol, metafora dan emosi yang tertuang dalam mimpi.
Sebab, selama tidur REM, pusat pengambilan keputusan di otak, yakni korteks prefrontal, kurang atau tidak aktif, sementara amigdala atau pusat emosi sangat aktif.
Itulah mengapa mimpi bisa sangat menakutkan atau membuat frustrasi, dan menampilkan peristiwa yang seharusnya tidak atau tidak bisa terjadi dalam kehidupan nyata.
"Singkatnya, mimpi adalah percakapan dengan diri sendiri tentang diri kita, tetapi pada tingkat yang lebih dalam, di bawah sadar," kata Loewenberg.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mimpi tentang Meninggal, Apa Artinya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar